Border Gateway Protocol Teknologi Software Defined Network

Authors

  • Elly Kusumawati Universitas Kristen Krida Wacana

Abstract

Alih fungsi lahan hijau menjadi lahan terbangun meningkatkan limpasan hujan sehingga berpotensi banjir, salah satunya di kawasan Komplek terpadu Ukrida-Penabur. Beberapa tahun terakhir, frekuensi banjir makin sering terjadi dan ketinggian genangan meningkat akibat peninggian elevasi bangunan di sekelilingnya. Diusulkan penanganan banjir kawasan dengan konsep zero run off, dimana limpasan banjir dibuang seminimal mungkin menuju drainase kota. Dengan penerapan konsep ini limpasan banjir tereduksi sekaligus dapat memenuhi kebutuhan air untuk penyiraman tanaman. Tampungan didesain dengan metode neraca air yang memperhitungkan keseimbangan antara keteserdiaan, kebutuhan, dan limpasan banjir. Berdasarkan hasil analisis, tampungan dapat memenuhi kebutuhan air untuk penyiraman tanaman sepanjang tahun dengan volume yang dibutuhkan sebesar 13,2 m3. Limpasan hujan dari atap bangunan membutuhkan tampungan sebesar 33,35 m3. Tampungan dapat mereduksi 59% total volume limpasan di kompleks Ukrida.

 

Kata kunci: banjir, pengelolaan, limpasan, zero run off, Ukrida, neraca air, tampungan

 

Downloads

Published

2017-09-26