Peningkatan Efesiensi Proses Produksi Teh Single Chamber Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing di PT XYZ
Abstract
PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi pengepakan teh, dimana efisiensi merupakan hal yang sangat penting dilakukan secara terus menerus untuk meningkatan daya saing. Efisiensi dapat dilakukan dengan meminimasi aktivitas non value added yang disebut dengan pemborosan (waste). Dengan strategi Lean yang berarti suatu usaha oleh seluruh elemen perusahaan untuk bersama-sama mengeliminasi waste, perusahaan diharapkan mampu meningkatkan rasio nilai tambah (value added) untuk meminimumkan pemborosan. Pemahaman kondisi perusahaan digambarkan dalam Value Stream Mapping. Pemborosan diidentifikasi dengan kuesioner, selanjutnya dilakukan pemetaan secara detil dengan Valsat (Value Stream Analysis Tools) dan dianalisis akar penyebabnya. Dari hasil penyebaran kuesioner, didapatkan tiga nilai terbesar jenis pemborosan yang sering terjadi adalah Motion (22,27%), Defect (17,29%), dan Inventory (15,21%). Mapping tools yang akan digunakan berdasarkan hasil konversi skor kuesioner ke dalam matrix Valsat adalah Production Activity Mapping (39,89%), Supply Chain Response Matrix (19,89%), dan Quality Filter Mapping (12,30%). Pada kondisi awal, total waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses adalah sebesar 2.388,77 detik untuk value added dan sebesar 666,405 detik untuk non-value added. Pada kondisi jika usulan perbaikan dilakukan, total waktu yang dibutuhkan untuk keseluruhan proses adalah 2.388,77 detik untuk value added dan 532,12 detik non value added.
Kata kunci: Lean Manufacturing, Value Stream Mapping, Value Analysis Tools (Valsat), Seven Waste