Age Estimation Based on Bones

Authors

  • Pamela Arief Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
  • Rowen Jayadi Gozali Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Bethea Manuela Mulyono
  • Tri Widiastuti Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Laurie Marcella Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Hanif Arfandi akultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Aprilda Yulifa Thalia Thomas Karupukaro Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Zshananda Kristhazshana Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Heunice Precious Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Lourdes Ethanelle Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Liauw Djai Yen Departemen Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.36452/JMedScientiae.v3i2.3265

Keywords:

age estimation, anthropology, forensic, skeletal age

Abstract

Pendahuluan: Estimasi usia kerangka manusia merupakan aspek penting dalam profil biologis yang digunakan oleh antropolog forensik untuk identifikasi individu yang meninggal. Perkiraan usia dapat dilakukan melalui beberapa metode, seperti pemeriksaan makroskopis perkembangan dan erupsi gigi, penyatuan epifisis tulang panjang, degenerasi permukaan artikular panggul, ujung tulang rusuk, dan jahitan kranial, serta analisis mikroskopis struktur tulang. Tinjauan ini bertujuan untuk mengeksplorasi serta menganalisis berbagai teknik yang tersedia untuk tujuan ini.

 

Metodologi: Tinjauan literatur ini menggunakan referensi melalui basis data PubMed dan ResearchGate. Pengambilan data dilakukan berdasarkan alur proses, dimana diperoleh 8 sumber literatur yang relevan dengan topik penelitian.


Hasil dan Pembahasan: Metode estimasi usia sering menunjukkan bias di mana usia individu yang lebih muda cenderung dilebih-lebihkan, sementara usia individu yang lebih tua diremehkan. Perubahan degeneratif pada struktur seperti ujung tulang rusuk sulit untuk ditafsirkan secara akurat dan berkontribusi terhadap kesalahan dalam estimasi usia terutama setelah usia 60 tahun. Variasi ini kemungkinan terkait dengan perbedaan gaya hidup, lingkungan, dan aktivitas. Metode menggunakan simfisis pubis lebih akurat untuk individu dewasa muda. Permukaan aurikular dapat memberikan estimasi yang memadai pada kelompok usia menengah. Gigi monoartikular dan ujung sternal iga keempat ditemukan sebagai metode yang akurat untuk individu yang lebih tua.

 

Simpulan: Metode estimasi usia osteologis memerlukan penyesuaian dan evaluasi terus-menerus berdasarkan populasi dan faktor-faktor spesifik terkait usia. Kombinasi beberapa metode dan analisis mendalam terhadap variabel morfologis dapat meningkatkan akurasi estimasi usia, meskipun bias tetap ada terutama pada kelompok usia tua dan muda.

 

Kata kunci: Age Estimation, Skeletal Age, Anthropology, Forensic

Downloads

Published

2024-08-20

How to Cite

Arief, P., Gozali, R. J., Mulyono, B. M., Widiastuti, T., Marcella, L., Arfandi, H., Karupukaro, A. Y. T. T., Kristhazshana, Z., Precious, H., Ethanelle, L., & Yen, L. D. (2024). Age Estimation Based on Bones. Jurnal MedScientiae, 3(2), 168–175. https://doi.org/10.36452/JMedScientiae.v3i2.3265

Issue

Section

Literatur Review