Peran Flavonoid sebagai Agen Imunomodulator: Potensi Terapeutik dan Mekanisme Aksi
DOI:
https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v4i1.3710Keywords:
Flavonoid, Imunomodulator, Inflamasi, sel imun, bioavailabilitasAbstract
Flavonoid merupakan kelompok senyawa polifenol yang banyak ditemukan dalam tanaman dan telah lama dikenal memiliki aktivitas biologis, termasuk sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap potensi flavonoid sebagai agen imunomodulator meningkat pesat. Artikel tinjauan ini bertujuan untuk merangkum dan mengevaluasi bukti-bukti ilmiah terkait peran flavonoid dalam modulasi sistem imun, baik bawaan maupun adaptif. Beberapa flavonoid, seperti apigenin, genistein, quercetin, dan naringenin, diketahui dapat menekan produksi sitokin proinflamasi, menghambat aktivasi makrofag, serta mempengaruhi diferensiasi subpopulasi sel T seperti Th1, Th2, Th17, dan Treg. Selain itu, beberapa flavonoid juga terbukti menghambat aktivasi inflammasom dan berpotensi mendorong polaritas makrofag ke arah fenotipe M1 atau M2 sesuai konteks patologis. Meskipun data preklinis menunjukkan hasil yang menjanjikan, tantangan seperti rendahnya bioavailabilitas masih menjadi hambatan utama dalam aplikasi terapeutik. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan potensi klinis flavonoid sebagai agen imunomodulator yang efektif dan aman.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jasmine Sabini, Rina Priastini Susilowati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.