Hubungan antara Komunikasi Prarujukan dan Pengetahuan Perawat Ambulans dengan Kecepatan dan Efektifvitas Proses Serah Terima Pasien di Instalasi Gawat Darurat
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v20i54.1020Abstract
Abstrak
Pasien yang dirujuk dengan kriteria Prioritas I berada dalam keadaan gawat dan darurat, sehingga kecepatan waktu dan efektivitas dari proses serah terima pasien rujukan tersebut di IGD (Instalasi Gawat Darurat) RS rujukan, sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada hubungan atnara komunikasi prarujukan dan pengetahuan perawat ambulans mengenai kondisi pasien yang dirujuknya, dengan kecepatan dan efektivitas proses serah terima pasien di IGD RS tujuan rujukan. Penelitian ini merupakan prospektif observasional, dimana setiap proses serah terima pasien dengan kriteria prioritas I menjadi bahan penelitian kali ini, apakah proses serah terima pasien tersebut di dahului oleh komunikasi prarujukan sebelumnya, kemudian di lakukan perhitungan lamanya waktu serrah terima dari perawat perujuk kepada dokter yang menerima pasien. Setelah proses serah terima pasien selasai, kepada perawat ambulans perujuk dan dokter yang menerima pasien, diberikan kuesioner, untuk melihatt pengusaan  perawat perujuk mengenai kondisi pasien yang dirujuknya, dan apakah terjadi proses serah terima pasien yang efektif kepada dokter yang menerima pasien tersebut. dari hasil penelitian didapatkan 78 kali proses serah terima pasien yang terjadi dalam penelitian kali ini, 55 kali (70,5%) proses serah terima melakukan komunikasi prarujukan sebelumnya; 60 kali (76,9%) proses serah dilakukan oleh perawat ambulans perujuk yang menguasai kondisi pasien yang dirujuknya; 60 kali (76,9%) proses serah terima berlangsung cepat ( dibawah 15 menit), dan 43 kali (55,1%) proses serah terima berlangsung efektif. Dari pengujian hubungan antara komunikasi prarujukan dan kecepatan waktu serah terima  berlangsung efektif. Dari pengujian hubungan antara komunikasi prarujukan dan kecepatan waktu serah terima didapati p-value adalah 0,000 , sehingga dinyatakan ada hubungan yang bermakna antara antara kedua variable tersebut. Dari pengujian hubungan antara komunikasi prarujukan dengan efektivitas proses serah teima didapati p-value adalah 0,0656, sehingga secara statistik dinyatakan tuidak ada hubungan bermakna antara kedua variable ini. Dari  pengujian hubungan antara penguasan perawat perujuk mengenai kondisi pasien yang dirujuknya, dengan kecepatan waktu serah terima, didapati p-value adalah 0,014, sehingga  dinyatakan ada hubungan yang bermakna antara kedua variable tersebut. Dari pengujian hubungan antara penguasaan perawat perujuk mengenai kondisi pasien yang dirujuknya dengan efektivitas serah terima, didapati p-value adalah 0,034 sehingga  dinyatakan ada hubungan yang bermakna antara kedua variable ini
Kata kunci:Â Proses serah terima pasien, komunikasi prarujukan, Â penguasaan kondisi pasien
Â
 Â