Berbagai Pemeriksaan Penunjang Terkini untuk Diagnosis Intoleransi Laktosa
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v22i60.1444Abstract
Abstrak
Intoleransi laktosa adalah suatu keadaan ketidakmampuan enzim laktase menghidrolisis laktosa diusus halus, umumnya diderita oleh anak – anak dan remaja. Intoleransi laktosa primer dapat disebabkan oleh berkurang atau tidak adanya aktivitas enzim laktase dan kelainan gen LCT C>T-13910. Intoleransi laktosa sekunder umumnya terjadi akibat infeksi rotavirus. Intoleransi laktosa dapatasimtomatis atau dengan gejala klinis yang bervariasi seperti mual, sakit perut, kembung dan sering flatus. Pemeriksaan penunjang yang umum, antara lain: tes napas hidrogen, tes toleransi laktosa (TTL) dan tes Gen LCT C>T-13910. Ketiga pemeriksaan ini saling berhubungan satu sama lain. Tes genetik adalah yang paling akurat.
Kata kunci: Tes napas hidrogen, intoleransi laktosa
Recent Diagnostic Procedures for Lactose Intolerance
Abstract
Lactose intolerance is a condition of lactase enzyme inability to hydrolyze lactosein small intestine, mostly in children and teenagers. Primary lactose intolerance is LCT C>T-13910 gene disorder causing reduction or absence of lactase activity, while secondary lactose intolerance is usually caused by rotavirus infection. This condition can be asymptomatic but may cause nausea, stomachache, and flatulence. Diagnositc laboratory tests such as: hydrogen breath test, lactose tolerance test and LCT C>T-13910 gene test are correlated and complementary with their different sensitivities and specificities. Gene test is the most accurate test.
Keywords: Hydrogen breath test, lactose intolerance