Dampak dan Monitoring pada Pekerja Terpapar Benzena
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v21i56.1262Abstract
Abstrak
Benzena merupakan salah satu senyawa hidrokarbon aromatik yang banyak digunakan di sektor industri karet, penyulingan minyak, pabrik kimia, pabrik sepatu, dan industri yang terkait dengan minyak. Benzena juga ditemukan pada fasilitas publik seperti asap rokok, pompabensin, pembakaran bahan bakar mobil, dan sebagainya. American Conference of Government Industrial Hygienists (ACGIH) menggolongkan benzena kedalam bahan karsinogen group-1A. Pengukuran benzena dapat dilakukan dalam udara ekspirasi, urin dan darah.Pajanan benzena dalam kadar yang rendah di tempat kerja dapat dinilai dengan baik oleh t,t-asam mukonat dan S-asam fenil merkapturat dalam urin. Dengan nilai ambang batas (NAB) benzena 0,5 ppm, ACGIH merekomendasikan pengukuran t,t-asam mukonat dan asam fenilmerkapturat dalam urin dengan indeks monitoring biologis 0,5 mg/g kreatinin sedangkan untuk asam mukonat yaitu 25µg/g kreatinin. Diperlukan berbagai pengendalian pajanan agar para pekerja terlindung dari dampak buruk benzena terhadap kesehatan pekerja.
Â
Â
Abstract
Benzena is a aromatic hydrocarbon prevalently used in the rubber industry, oil refinery, chemical industry, shoe factories and other industries correlated with oil. Benzena can also be found in public facilities as it is contained in smoke of the cigarette, petrol station and the result of fuel burning. ACGIH (American Conference of Government Industrial Hygienists) classifies Benzena in Carcinogen group 1A. Benzena measurement can be conducted in the expiration air, urine and blood. The exposure of benzena at working place can be measured precisely by t-Mukonat Acid and S-Phenylmercapturat acid content in the urine with biological monitoring index of 0,5 mg/g Creatinin for Mukonat Acid and 25µg/g Creatinin for Phenylmercapturat acid. There should be control in the level of the chemicals to protect the workers from the harmful effects of benzena to their health.