Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Deteksi Dini tentang Stroke di Universitas Kristen Krida Wacana
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v23i63.1558Abstract
Pada penelitian yang diterbitkan oleh American Academy of Neurology tahun 2014 dijelaskan ada 41% responden yang mengetahui tentang stroke. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan deteksi dini stroke dengan metode Freamwork for Application of Systems Technology (FAST), merupakan penelitian kualitatif dengan desain cross sectional, sampel berjumlah 99 orang pegawai di Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) berumur antara 18 - 60 tahun dengan teknik stratified random sampling. Kuesioner dikumpulkan dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini yang menduduki peringkat pertama adalah responden yang ber pendidikan terakhir SLTA dengan berpengetahuan baik yaitu 77,6%, dan posisi terendah diduduki oleh responden yang berpendidikan terakhir Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) dengan berpengetahuan rendah yaitu sebesar 22,4%. Hasil analisis diperoleh signifikansi p = 0,711. Responden banyak yang menjawab mengetahui pertanyaan metode FAST bagian muka mencong (98,9%) tetapi sedikit menjawab mengetahui pada pertanyaan golden time (20,2%). Hasil penelitian ini diduduki peringkat atas oleh yang berpengetahuan baik dengan rentang umur 35-60 tahun (89,1%), berjenis kelamin laki-laki (77%), dan pada pekerjaan petugas kebersihan dan penjaga perpustakaan (79,2%). Disimpulkan, meskipun secara analisis statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan deteksi dini stroke, tetapi hasil penelitian ini menunjukkan orang dengan pendidikan SLTA memiliki pengetahuan yang lebih baik. Diharapkan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kegiatan promosi kesehatan deteksi dini stroke dan waktu penanganan stroke.
Kata Kunci: stroke, pendidikan, metode FAST, pengetahuan, saraf