Gangguan Skizoafektif: Penerapan DSM-5 pada Entitas Diagnostik yang Hampir Dihilangkan

Authors

  • Theresia Citraningtyas Universitas Kristen Krida Wacana

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v23i64.1576

Abstract

Gangguan skizoafektif sempat dipertimbangkan untuk tidak lagi disertakan dalam edisi kelima Diagnostic and Statistical Manual of mental disorders (DSM-5). Padahal, gangguan skizoafektif merupakan masalah yang lebih berat daripada skizofrenia maupun gangguan bipolar, dengan jumlah kasus yang tidak sedikit. Makalah ini mengangkat sebuah kasus sebagai contoh penerapan DSM-5 dan menjabarkan perbedaan-perbedaannya dengan perangkat diagnostik sebelumnya, yaitu DSM IV/DSM IV-TR. Makalah ini kemudian menunjukkan bagaimana polemik terkait diagnosis tersebut kemudian berdampak pada kurangnya konsensus penatalaksanaan, sehingga pada akhirnya tatalaksana harus didasari oleh konsensus untuk diagnosis lainnya, yaitu gangguan afektif bipolar, sekalipun sebetulnya gangguan skizoafektif dianggap lebih mendekati skizofrenia.

Kata kunci: gangguan skizoafektif, DSM-5, diagnosis, studi kasus

Downloads

Published

2017-10-08

How to Cite

Citraningtyas, T. (2017). Gangguan Skizoafektif: Penerapan DSM-5 pada Entitas Diagnostik yang Hampir Dihilangkan. Jurnal Kedokteran Meditek, 23(64). https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v23i64.1576

Issue

Section

Artikel Penelitian