Prevalensi Komplikasi Operasi Katarak dengan Teknik Fakoemulsifikasi di Rumah Sakit Family Medical Center Periode Januari -Desember 2016
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v24i67.1680Abstract
Fakoemulsifikasi adalah teknik operasi katarak yang paling sering digunakan. Tujuan dari fakoemulsifikasi adalah untuk memeroleh tajam penglihatan tanpa koreksi dengan waktu sembuh yang cepat serta komplikasi bedah minimal. Akan tetapi, tindakan fakoemulsifikasi dapat menimbulkan komplikasi intraoperasi maupun pascaoperasi. Desain penelitian yang digunakan deskriptif observasional dengan pendekatan retrospektif, yaitu melihat rekam medik pasien periode Januari – Desember 2016. Total sampling sebanyak 165 buah mata yang dioperasi di Rumah Sakit Family Medical Center. Dari hasil penelitian didapatkan lebih banyak penderita perempuan (53,9%) daripada laki -laki (46.1%), dengan rentang usia 40-79 tahun. Komplikasi didapatkan pada 21 mata (12,7%) dan tidak mengalami komplikasi 144 buah mata (87,3%). Komplikasi intraoperasi yang terjadi, 1 buah mata pada iris adalah traumatik. Komplikasi pascaoperasi yang terjadi adalah 3 buah mata mengalami sindroma mata kering, 5 buah mata mengalami edema kornea, 8 buah mata mengalami sindroma toksik segmen anterior, 1 buah mata mengalami hipertensi okuli, dan 3 buah mata mengalami kekeruhan kapsul posterior. Dari hasil penelitian didapatkan komplikasi tertinggi yaitu sindroma toksik segmen anterior dengan angka kejadian 4,8% (8 buah mata), dan edema kornea 3,0% (5 buah mata). Sindroma toksik segmen anterior dan edema kornea merupakan komplikasi yang reversibel, membaik dalam 1-2 minggu pascaoperasi.
Kata Kunci: katarak, fakoemulsifikasi, komplikasi, sindroma toksik segmen anterior, edema kornea