Efektifitas Fototerapi Pada Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubinemia Berdasarkan Jenis Lampu dan Panjang Gelombang Fototerapi

Penulis

  • Calvin Augurius Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
  • Suryadi Susanto Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
  • Yorisye Septiana Departmen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i2.1923

Kata Kunci:

efektivitas, fototerapi, hiperbilirubinemia, kovensional, LED

Abstrak

Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar bilirubin dalam darah, baik oleh faktor fisiologis maupun non fisiologis yang secara klinis menimbulkan gejala yang disebut ikterus (kuning). Pada neonatus, kadar serum bilirubin indirek yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan tidak dapat disembuhkan. Fototerapi dan transfusi tukar adalah dua strategi terapeutik utama untuk mencegah kerusakan otak akibat bilirubin pada neonatus. Bilirubin, yang merupakan target fototerapi ini menyerap sinar secara maksimal pada rentang spektrum biru (460-490 nm). Namun, literatur lain mengatakan spektrum panjang gelombang yang berbeda, yaitu pirus (497 nm) juga sama efektifnya dalam menurunkan kadar bilirubin. Eligibilitas dari metode penelitian ini berdasarkan Participant, Intervention, Comparison, and Outcomes (PICO) dan penggunaan Boolean Operator. Berdasarkan seleksi studi dan penilaian kualitas, didapatkan 9 artikel yang dapat dianalisa. Pada bagian pembahasan didapatkan fototerapi lampu hijau dengan panjang gelombang (500nm) memiliki efektifitas yang sama dengan fototerapi gelombang biru dalam penurunan total serum bilirubin, sehingga dapat digunakan sebagai fototerapi alternatif. Fototerapi LED tidak lebih unggul dalam efektifitas penurunan total serum bilirubin jika dibandingkan dengan fototerapi konvensional. Hal ini dikarenakan iradiasi dalam keadaan normal fototerapi LED lebih tinggi dibandingkan dengan fototerapi konvensional sehinnga meningkatkan efektifitas dari fototerapi LED.

Referensi

Matiandas. Hiperbilirubin pada neonatus. Jurnal Biomedika. 2013;5(1):5.

Nanny, Lia V, Dewi. Asuhan neonatus, bayi dan balita. Jakarta: Salemba Medika; 2012.

Asih DR. Gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan ikterus neonatorum. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang; 2018: h.10.

Rumahzakat. 2007. Bila bayi nampak kuning. Diakses dari http://www.rumahzakat.org/detai l_kes.php?id=5 pada tanggal 19 Agustus 2020.

Maisels MJ, McDonagh AF. Phototherapy for neonatal jaundice. N Engl J Med. 2008;358(9):920–8.

Ebbesen F, Vandborg PK, Madsen PH, Trydal T, Jacobsen LH, Vreman HJ. Effect of phototherapy with turquoise vs. blue LED light of equal irradiance in jaundiced neonates. Pediatr Res. 2016;308-12.

Sumarni NS. Perbandingan efektifitas metode fototerapi LED dan fototerapi konvensional terhadap penurunan kadar bilirubin total pada perawatan bayi baru lahir normal di RSUD Budhi asih. Diakses dari http://repository.binawan.ac.id/id/eprint/435 pada tanggal 19 Agustus 2020.

Ngerncham S, Jirapaet K, Suvonachai R, Chaweerat R, Wongsiridej P, Kolatat T. Effectiveness of conventional phototherapy versus super light-emitting diodes phototherapy in neonatal hyperbilirubinemia. J Med Assoc Thai. 2012; 95(7):884-9.

Kuboi T, Kusaka T, Okada H, Arioka M, Nii K, Takahashi M, et al. Green light-emitting diode phototherapy for neonatal hyperbilirubinemia: randomized controlled trial. Official Journal of the Japan Pediatric Society. 2019;61:465-70.

Kato S, Iwata O, Yamada Y, Kakita H, Yamada T, Nakashima H, et al. Standardization of phototherapy for neonatal hyperbilirubinemia using multiple-wavelength irradiance integration. Taiwan Pediatric Association. 2019;61(1):100-5.

Colindres JV, Rountree C, Destarac MA, Cui Y, Valdez MP, Castellanos MH, et al. Prospective randomized controlled study comparing low-cost LED and conventional phototherapy for treatment of neonatal hyperbilirubinemia. Journal of Tropical Pediatrics. 2012;58(3):178-83.

Ek-isariyaphorn R, Maneenut R, Kardreunkaew J, Khobkhun W, Saenphrom S. The efficacy of the in-house light-emitting diode phototherapy equipment compare to conventional phototherapy equipment on the treatment of neonatal hyperbilirubinemia. J Med Assoc Thai 2013;96(12):1536-41.

Gutta S, Shenoy J, Kamath SP, Mithra P, Baliga BS, Sarpangala M, et al. Light emitting diode (LED) phototherapy versus conventional phototherapy in neonatal hyperbilirubinemia: a single blinded randomized control trial from Coastal India. Biomed Research International. 2019;2019:1-6.

Al-ali NAA, Hamdoon GW. A prospective randomized controlled study of phototherapy using blue LED and conventional phototherapy in neonatal hyperbilirubinemia. The Iraqi Postgraduate Medical Journal. 2013;12.

Roll EB, Christensen T. Formation of photoproducts and cytotoxicity of bilirubin irradiated with turquoise and blue phototherapy light. Acta Paediatr 2005;94:1448–54.

Okada H, Abe T, Etoh Y, Yoshino S, Kato I, Iwaki T, et al. In vitro production of bilirubin photoisomers by light irradiation using neoBLUE. Pediatr. Int. 2007;49:318-21.

Onishi S, Itoh S, Isobe K. Wavelength‐dependence of the relative rate constants for the main geometric and structural photoisomerization of bilirubin IXα bound to human serum albumin: demonstration of green light at 510 nm as the most effective wavelength in photochemical changes from (ZZ)‐bilirubin IXα to (EZ)‐cyclobilirubin IXα via (EZ)‐bilirubin. Biochem. J. 1986;236:23-9.

Kuboi T. Kusaka T. Yasuda S. Okubo K. Isobe K. Itoh S. Management of phototherapy for neonatal hyperbilirubinemia: is a new radiometer applicable for all wavelengths and light source types Pediatr Int. 2011;53:689-93.

Knox I, Ennever JF, Speck WT. Urinary excretion of an isomer of bilirubin during phototherapy. Pediatric Research. 1985;19(2):198-201.

Tufail A, Ahmad I, Arshad R, Yousaf S, Butt MA. Comparison of light-emitting diodelights vs fluorescent light phototherpy for the treatment of unconjugated hyperbilirubinemia in preterm infants - Randomized Control Trial. JPMA. 2019;69(6):767

Bertini G, Perugi S, Elia S, Pratesi S, Dani C, Rubaltelli FF. Transepidermal water loss and cerebral hemodynamics in preterm infants: conventional versus LED phototherapy. Eur J Pediatr. 2008;167:37-42.

Pratesi S, Fabio SD, Bresci C, Natale CD, Bar S, Dani C. Broad-spectrum light versus blue light for phototherapy in neonatal hyperbilirubinemia: a randomized controlled trial. Am J Perinatol. 2015;32(08):779-84.

Diterbitkan

2021-06-25 — Diperbaharui pada 2021-06-25

Cara Mengutip

Augurius, C., Susanto, S., & Septiana, Y. (2021). Efektifitas Fototerapi Pada Bayi Baru Lahir dengan Hiperbilirubinemia Berdasarkan Jenis Lampu dan Panjang Gelombang Fototerapi. Jurnal Kedokteran Meditek, 27(2), 129–135. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i2.1923

Terbitan

Bagian

Literature Review