Bioefikasi Neurotoksin Ekstrak Campuran Daun Permot dan Batang Sereh Bentuk Semprot terhadap Kecoa Jerman (Blattella germanica)

Authors

  • Flora Rumiati Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
  • Rina Priastini Susilowati Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
  • Sancia Nathania Legenie Banuang Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i2.2060

Keywords:

Blatella germanica, Cymbopogon nardus, mortalitas, neurotoksin, Passiflora foetida

Abstract

Kecoa Jerman (Blattella germanica) merupakan salah satu hama pembawa penyakit, yang dapat diatasi dengan insektisida yang efektif, aman dan tidak bersifat resistensi. Bahan kimia aktif yang bersifat neurotoksin dalam ekstrak daun permot (Passiflora foetida) seperti ermanin, vitexin, harmalin, harmin, dan kandungan minyak atsiri pada daun dan batang sereh (Cymbopogon nardus) dapat digunakan sebagai insektisida tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui bioefikasi pemberian ekstrak daun permot dan daun batang sereh terhadap mortalitas kecoa Jerman. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Sampling dihitung dengan rumus Federer. Kecoa Jerman ditempatkan pada enam kandang sesuai kelompok perlakuan dengan 5 kali ulangan. Kelompok perlakuan adalah kontrol negatif (tanpa paparan), kontrol positif (disemprot dengan insektisida sintetik berbahan praletin 0,170%, d-alletrin 0,135% dan sipermetrin 0,100%), campuran ekstrak daun permot dan daun batang sereh (500, 1000, 2000, dan 4000 ppm). Pengamatan dilakukan setelah 10 menit pertama penyemprotan, dilanjutkan tiap jam selama 6 jam dan 24 jam. Kecoa dinyatakan mati jika badan terbalik dan tidak ada gerakan. Dari hasil penelitian diperoleh nilai LC50 sebesar 341 ppm, dan nilai LC90 sebesar 1175 ppm. Berdasarkan uji one way Anova terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa campuran daun permot dan daun batang sereh memiliki efek neurotoksik yang mematikan pada kecoa Jerman.

References

Sahara S, Indriati G, Rahayu R.Efektivitas ekstrak sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) terhadap kecoa Jerman (Blattella germanica L.) Populasi VCRU-WHO, GFA-JKT dan HHB-JKT. Sumatra Barat: 2014. h.1-2.

Susilowati RP, Puspa MS. Uji bioinsektisida berbahan ekstrak daun permot (Passiflora foetida) terhadap kematian kecoa Jerman (Blatella germanica). Jakarta: Seminar Nasional Biologi UKSW. 2018 h.1-2.

Valles S. German cockroach, Blattella germanica (Linnaeus) (Insecta: Blattodea: Blattellidae), The Institute of Food and Agricultural Sciences (IFAS) Extention. 2017; 2(2): 1-4.

Jacobs S. German Cockroaches (On-line). Entomology Notes, Pennsylvania State University. 2007.

Klasifikasi Daun Permot (Passiflora foetida L). Diakses pada tanggal 10 maret 2018. http://www.modulbiologi.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-permot/

Susilowati RP. Efektivitas ekstrak daun permot (Passiflora foetida) terhadap mortalitas larva nyamuk Ae. aegypti. Laporan Penelitian. Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana. 2013. h.1-3.

Susilowati RP. Efektivitas daun permot (Passiflora foetida) sebagai obat nyamuk dan pengaruhnya pada sel darah mencit. Artikel Penelitian. Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana. 2017. h.2-3.

Susilowati RP, Hartono B. Daya bunuh ekstrak daun permot (Passiflora foetida) terhadap larva nyamuk Culex quinquefasciatus. Jakarta: Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana. 2017. h.417-2.

Nurkartika N. Khasiat minyak atsiri daun wangi (Cymbopogon nardus L) sebagai anti fungi, sebagai insektisida pengusir lalat rumah dan pengusir nyamuk. Semarang: Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Saenong MS. Tumbuhan Indonesia potensial sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan hama kumbang bubuk jagung (Sitophilus spp.). Jurnal Litbang Pertanian, 2016; 35(4):134.

Hutabarat NK, Oemry S, Pinem MI. Uji efektivitas termitisida nabati terhadap mortaliatas rayap (Coptotermes curvinagthus Holmgren) (Isoptera: Rhinotermitidae) di laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2015;3(1):103-11.

Djojosumarto P. Panduan lengkap pestisida & aplikasinya. Jakarta: Agro Media Pustaka; 2008.

Astuti W, Widiyastuti CR. Peptisida organik ramah lingkungan pembasmi hama tanaman sayur. Semarang: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. 2016. H. 177-1.

Hasibuan R. Insektisida pertanian. Yogyakarta: Plantaxia; 2012. 2012. 2012.h.30-1.

Lesmana SD. Resistensi Aedes aegypti terhadap Insektisida Golongan Organofosfat. Pekan Baru: Bagian Bagian Parasitologi FK Universitas Riau. 2010. h.10-2

Jett DA. Neurotoxic pesticides and neurologic effects. Neurol Clin. 2017;29(2011):667–77.

Raini M. Toksikologi pestisida dan penanganan akibat keracunan pestisida. Media Litbangkes. 2007;17(1):10–8.

Erwin I, Kusuma D. Inhibitor asetilkolinesterase untuk Menghilangkan Efek Relaksan Otot Non-depolarisasi. CDK. 2012;39(5):333-9.

Wiadi IN, Muliarta IM. Fluktuasi tekanan darah dan efek performa neurobehavior pada paparan pestisida organofosfat jangka panjang pada remaja di daerah pertanian. E-Jurnal Med. 2017;6(4):63–72.

Downloads

Published

2021-06-25 — Updated on 2021-10-04

How to Cite

Rumiati, F., Susilowati, R. P., & Banuang, S. N. L. (2021). Bioefikasi Neurotoksin Ekstrak Campuran Daun Permot dan Batang Sereh Bentuk Semprot terhadap Kecoa Jerman (Blattella germanica) . Jurnal Kedokteran Meditek, 27(2), 95–101. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i2.2060

Issue

Section

Artikel Penelitian