Gambaran Mikroskopik Serebelum Tikus Putih Hamil yang Terpapar Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i3.2072Keywords:
gelombang elektromagnetik, sel purkinje, serebelumAbstract
Telah diketahui bahwa gelombang elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif di tingkat seluler. Tubuh memiliki antioksidan sebagai mekanisme pertahanan terhadap stres oksidatif, namun pada peningkatan oksidan seperti penggunaan telepon seluler yang berlebihan pada kehamilan, maka keseimbangan oksidan dan antioksidan dapat terganggu sehingga terjadi stres okdidatif yang dapat merusak jaringan biologis mahluk hidup. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dampak radiasi elektromagnetik yang dipancarkan teleppon genggam terhadap perubahan struktur mikroskopik serebelum tikus putih pada masa kehamilan. Metode penelitian menggunakan metode rancangan post test only control group design dengan teknik simple random sampling. Perlakuan radiasi dilakukan selama 40 hari (21 hari sebelum kehamilan dan 19 hari selama kehamilan). Organ otak (serebelum) selanjutnya dibuat sediaan dengan pewarnaan HE dan dianalisis gambaran mikroskopiknya dengan fokus kepada sel-sel purkinjenya. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya perubahan gambaran mikroskopik sel purkinje berupa pembengkakan sel dan karioreksis pada inti sel, sedangkan jumlah sel purkinje menunjukkan penurunan pada kelompok yang mengalami perlakuan. Jumlah rata-rata penurunan tidak signifikan secara statistik yang dapat disebabkan oleh adanya adaptasi berupa proliferasi sel purkinje dan belum dipisahkannya sel normal dengan sel yang cedera saat penghitungan jumlah sel. Masih dibutuhkan penelitian selanjutnya untuk memahami mekanisme adaptasi sel otak terhadap jejas radiasi gelombang elektomagnetik pada kehamilan.
References
Victorya RM. Effects of handphone’s electromagnetic waves exposure on seminiferoustubules. J Mayority. 2015;4(3):96-100.
Kementerian Komunikasi dan Informasi. Indonesia raksasa teknologi digital Asia. Diunduh dari www.kominfo.go.id pada tanggal 23 Desember 2018.
Nurudin. Sistem komunikasi Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers PT. Raja Grafindo Persada; 2005.
Husain M, Makiyah SNN. Pengaruh pajanan gelombang telepon seluler terhadap struktur histologi limpa pada mencit. Jurnal Kedokteran Yarsi. 2012;20(3):167-73.
Kivrak EG, Altunkaynak BZ, Alkan I, Yurt KK, Kocaman A, Onger ME. Effects of 900 MHz radiation on the hippocampus and cerebellum of adult rats and attenuation of suvh effects by folic acid. J Microsc Ultrastruct. 2018;5(4):216-24.
Akosman MS, Gocmen-Ma N, Karabekir HS. Estimation of Purkinje cell quantification and volumetry in the cerebellum using a stereological technique. Folia Morphol. 2011;70(4):240–4.
Hamada AJ, Aspinder S, Ashok A. Cell phone and their impact on male fertility: fact or fiction. The Open Reproductive Science Journal. 2011;5(4):125-37.
Hirano T. Purkinje neurons: Development, morphology, and function. Cerebellum. 2018;17(6):699–700.
Sundberg M, Tochitsky I, Buchholz DE, Winden K, Kujala V, Kapur K. et al. Purkinje cells derived from TSC patients display hypoexcitability and synaptic deficits associated with reduced FMRP levels and reversed by rapamycin. Molecular Psychiatry. 2018;23(11):2167–83. https://doi.org/10.1038/s41380-018-0018-4
Sonmez OF, Odaci E, Bas O, Kaplan S. Purkinje cell number decrease in the adult female rat cerebellum following exposure to 900 mhz electromagnetic field. Brain Research 1356. 2010:95-101.
Krinke GJ. The handbook of experimental animals: the laboratory rat. London: Academic Press; 2000.
Wilantika CF. Pengaruh penggunaan smartphone terhadap kesehatan dan perilaku remaja. Diakses dari www.ejurnal.latansamashiro.ac.id pada tangal 20 Juli 2019.
Bak A, Roszkowski K. Oxidative stress in pregnant women. Archives of Perinatal Medicine. 2013:19(3); 150-5
Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika. 2011
Frianto F. Inarah F, Hafrizal R. Evaluasi faktor yang mempengaruhi jumlah perkawinan tikus putih (Rattus norvegicus) secara kualitatif. Jurnal Farmasi Kalbar. 2015;3(1):4.
AVMA Guidelines for the euthanasia of animals: 2020 edition. Available from: https://www.avma.org/sites/default/files/2020-01/2020-Euthanasia-Final-1-17-20.pdf
Artwohl J, Brown P, Corning B, Stein S; ACLAM Task Force.Report of the ACLAM Task Force on Rodent Euthanasia. J Am Assoc Lab Anim Sci. 2006;45(1):98-105.
The guide for the care and use of laboratory animals: 8th edition. National Research Council 2011. Available from https://grants.nih.gov/grants/olaw/guide-for-the-care-and-use-of-laboratory-animals.pdf
Kurniawan C. Thomas BW, Perdamean S. Analisis ukuran partikel menggunakan free software image-J. Seminar Nasional Fisika, Pusat Penelitian Fisika-LIPI, Serpong 2011.
Saichudin. Mengoptimalkan stimulasi dan meminimalkan cedera sel purkinje cerebellum dalam menjaga dan meningkatkan kualitas gerak keolahragaan. Malang: The Learning Univesity; 2016. h. 87-8.
Nangoy BV, Kalangi SJR, Pasiak TF. Gambaran mikroskopik serebelum pada hewan coba postmortem. Jurnal Biomedik (JBM). 2019;11(1).
Cassanueva E, Viteri FE. Iron and oxidative stress in pregnancy. J Nutr. 2003;133(1):1700S-8S.
Herndon RM. The fine structure of the purkinje cell. J Cell Biol. 1963;18(1):167-80.
Haschek W, Rousseaux C, Wallig M. Handbook of toxicologic pathology. San Diego: Academic Press; 2002.
Kemp KC, Cook AJ, Redondo J, Kurian KM, Scolding NJ, Wilkins A. Purkinje cell injury, structural plasticity and fusion in patients with Friedreich’s ataxia. Acta Neuropathol Commun. 2016;4(53).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Erma Mexcorry Sumbayak, Della Nabila, Purnamawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.