Pengaruh Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis pada Proses Penyembuhan Luka

Authors

  • Charissa Christa Hardiani Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
  • Anna Maria Dewajanti Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
  • Hendrik Kurniawan Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
  • Erma Mexcorry Sumbayak Departemen Histopatologi Anatomi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v29i1.2433

Keywords:

daun binahong, fibroblas, luka sayat

Abstract

Luka dapat terjadi jika terdapat kerusakan integritas pada kulit. Pengobatan antiseptik, povidone iodine 10% sering digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka, namun povidone iodine 10% dapat memberikan efek iritasi dan menghambat pembentukan fibroblas pada luka. Pengobatan herbal merupakan alternatif karena mudah didapat dan efek samping yang rendah. Daun binahong dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu pengobatan herbal untuk mengobati luka atau mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daun binahong terhadap proses penyembuhan luka. Subjek yang digunakan adalah tikus wistar (Rattus norvegicus) sebanyak 25 ekor, yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (povidone iodine 10%), dan kelompok perlakuan (salep ekstrak daun binahong 10%, 20%, dan 40%). Tikus dilukai satu sayatan pada punggungnya dengan panjang 20 mm dan kedalaman 2 mm.  Kemudian dihitung jumlah sel fibroblas pada luka tersebut. Hasil uji statistik terhadap jumlah sel fibroblas, menunjukkan salep ekstrak daun binahong 40% memiliki nilai yang signifikan dalam proses penyembuhan luka. Sementara, berdasarkan panjang luka, terdapat adanya proses penyembuhan luka pada masing-masing kelompok namun tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok. Kesimpulan pada penelitian ini adalah salep ekstrak daun binahong 40%, memiliki nilai yang signifikan dan terbaik dalam proses penyembuhan luka sayat.

References

Menaldi SLSW, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Ed 7. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2017. h 3-7

Novyana, Susianti. Lidah buaya (Aloe vera) untuk penyembuhan luka. Majority. 2016;5(4):149-53.

Orsted HL, Keast D, Lalande LF, Kuhnke JL, Drombolis DO, Jin Susie, et al. Skin: anatomy, physiology and wound healing. Canada: Wounds Canada; 2018. h 19-23

Avishai E, Yeghiazaryan K, Golubnitschaja O. Impaired wound healing: facts and hypotheses for multi-professional considerations in predictive, preventive and personalized medicine. Epma J. 2017;8(1):23-33.

Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, et al. Fitzpatrick’s dermatology. Ed 9. Vol 1. New York. Mc Graw Hill Education; 2019. h 49-351

Putrianirma R, Triakoso N, Yunita N, Yudaniayanti IS, Hamid IS, Fikri F. Efektivitas ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina) secara topikal untuk reepitelisasi penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus norvegicus). J Medik Veteriner. 2019;2(1):30-5.

Rahmawati I. Perbedaan efek perawatan luka menggunakan gerusan daun petai cina (Leucaena glauca, benth) dan povidone iodine 10% dalam mempercepat penyembuhan luka bersih pada marmut (Cavia porcellus). Wiyata J. 2014;1(2): 227-34.

Pariyana, Saleh MI, Tjekyan S, Hermansyah. Efektivitas pemberian ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap ketebalan jaringan granulasi dan jarak tepi luka pada penyembuhan luka sayat tikus putih (Rattus norvegicus). J Kedokteran dan Kesehatan. 2016;3(3):155-65.

Alba TM, Pelegrin CMG, Sobottka AM. Pharmacognosy ethnobotany, ecology, pharmacology, and chemistry of anredera cordifolia (Basellaceae). Rodriguésia. 2020;71:1-11.

Helmidanora R, Sukawaty Y, Warnida H. Penetapan kadar flavonoid daun binahong (Anredera cordifolia (ten) steenis) dengan spektrofotometri uv-vis. Scientia J. Far. Kes. 2020;10(2):192-9.

Pebri IG, Rinidar, Amiruddin. Pengaruh pemberian ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia) terhadap proses penyembuhan luka insisi (Vulnus incisivum) pada mencit (Mus musculus). Jimvet. 2017; 2(1):1-11.

Kumalasari E, Sulistyani N. Antifungal activity of ethanol extract of binahong rod (Anredera cordifolia (tenore) steen.) on candida albicans and phytochemical screening. Pharmaciana. 2011;1:51-62.

Agoes G. Pengembangan sediaan farmasi. Bandung: Penerbit ITB; 2006.

Ratu MTH, Syahrial I, Hermanu L. Uji efektivitas ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (ten) steenis) terhadap jumlah fibroblas dan ketebalan kolagen pada luka infeksi tikus wistar. J Pharm Sci & Pract. 2019;6(2):91-7.

Parwanto MLE, Senjaya H, Edy HJ. Formulasi salep antibakteri ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana camara l). Pharmacon. 2013;2(3):104-8.

Dewi PS. Efektifitas ekstrak lidah buaya terhadap jumlah sel fibroblas pada proses penyembuhan luka incise marmut. Intisari Sains Medis. 2018;9(3):51-4.

Samirana PO, Swastini DA, Subratha IDGPY, Ariadi KA. Uji aktivitas penyembuhan luka ekstrak etanol daun binahong (Anredera scandens (L) moq) pada tikus jantan galur wistar. J Farmasi Udayana. 2016; 5(2):19-23.

Cheng Z. Modified cervical dislocation, a better way in laboratory rat euthanasia. J Mod J Med Biol. 2021;1(1):1-3.

Sumbayak EM. Fibroblas: struktur dan peranannya dalam penyembuhan luka. J Kedokteran Meditek. 2016;21(57).

Eriadi A, Arifin H, Rizal Z, Barmitoni. Pengaruh ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (tenore) steen) terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan. J Farmasi Higea. 2015;7(2): 162-73.

Published

2023-01-14

How to Cite

Hardiani, C. C., Dewajanti, A. M., Kurniawan, H. ., & Sumbayak, E. M. . (2023). Pengaruh Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis pada Proses Penyembuhan Luka . Jurnal Kedokteran Meditek, 29(1), 1–10. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v29i1.2433

Issue

Section

Artikel Penelitian