Kadar Amonia Darah pada Pasien Sirosis Hati dengan Ensefalopati di RSUD Koja
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v18i46.894Abstract
Abstrak
Latar belakang. Peningkatan pembentukan amonia banyak diyakini sebagai faktor utama dalam patogenesis ensefalopati  hepatikum (EH). Namun di RSCM dan RSUD Koja belum pernah diteliti apakah pada pasien sirosis hati dengan ensefalopati memang ditemukan peningkatan Kadar amonia darah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Kadar amonia darah pada pasien sirosis hati dengan ensefalopati dan menilai presisi alat Ammonia
checker kit II.
Metoda. Semua pasien sirosis hati yang berkunjung ke RSCM dan RSUD koja dalam periode Juni-Agustus 2009
dievaluasi. Kriteria inklusi adalah sirosis hati dengan ensefalopati, yang diukur dengan tes critical flicker frequency
(CFF). Nilai CFF <39 Hz dinyatakan sebagai ensefalopati. Kadar amonia darah diukur dengan ammonia checker kit
II. Nilai normal adalah < 54 tmol/L. Presisi alat Ammonia checker II dinilai dengan memeriksa 10 pasien sirosis hati
sebanyak masing-masing 2 kali pemeriksaan
Hasil. Didapatkan 28 orang penderita sirosis hati, 26 (92,9%) laki-laki dan 2 (7,1%) perempuan yang memenuhi
Kriteria ensefalopati dan bersedia diperiksa kadar amonia darahnya. Sebagian besar (67.9%) berusia 40-60 tahun,
dan hampir semua (92,9%) child B. Hasil amonia darah semua diatas normal, bervariasi antara 87- 205 tmol/L
dengan rata-rata 133,7±32,2 tmol/L. Hasil uji presisi terhadap 10 pasien sirosis adalah kedua hasil berkolerasi
signifikan (p=0,037,r=0.439).
Kesimpulan: Didapatkan peningkatan amonia darah pada semua pasien dengan ensefalopati (tes CFF <39 Hz).
Presisi ammonia checker II terhadap 10 pasien sirosis hati adalah baik (p<0.05)
Â
Keywords: Sirosis hati, ensefalopati, tes crtical flicker frequency, kadar amonia, Ammonia checker kit II
Â
Â
Â
Â