Pola Klinis dan Peningkatan Enzim Hati Pasien DBD di RSUD Koja
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v23i61.1464Abstract
Abstrak
Pendahuluan: Demam berdarah dengue (DBD) menunjukkan pola perjalanan yang berbeda di setiap daerah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil demam berdarah dengue di RSUD Koja.
Metode: Penelitian ini dilakukan dari periode 31 Maret 2015 sampai dengan 6 Juni 2015, dengan disain deskriptif observasional dan dilakukan di Bagian Penyakit Dalam RSUD Koja. Semua datapasien didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam bentuk data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang. Semua sampel dilakukan pemeriksaan darah rutin, SGOT, SGPT dan USG abdomen pada hari ketujuh demam.
Hasil: Dari 70 sampel, hanya 35 subjek yang memenuhi kriteria diagnosa DBD. Pada 35 subjek ditemukan keluhan demam (100%), sakit kepala (97,14%), mual (85,71%), nyeri ulu hati (85,71%) dan perdarahan (57,12%) dengan jenis perdarahan terbanyak adalah petekie (45,71%). Hampir semua subjek mengalami peningkatan SGOT (94,29%) dan SGPT (71,43%), di mana SGOT meningkat lebih banyak berbanding SGPT, dan pada USG abdomen ditemukan terbanyak gall bladder wall thickening.
Kesimpulan: Gejala-gejala yang terbanyak didapatkan di RSUD Koja adalah demam diikuti sakit kepala, mual, nyeri ulu hati, perdarahan, hepatomegali. Sedangkan jenis perdarahan spontan yang terbanyak adalah petekie. Sebagian besar terjadi peningkatan SGOT dan SGPT, namun peningkatan SGOT lebih bermakna daripada peningkatan SGPT. Dari pola hasil USG, hasil yang terbanyak didapat adalah gall bladder wall thickening.
Kata kunci: DBD, SGOT, SGPT, USG abdomen
Abstract
Introduction: Dengue hemorrhagic fever (DHF) exhibits different patterns in different districts.
Objective: The purpose of this study is to determine the profile of DHF in RSUD Koja.
Methods: The study was conducted between 31st March 2015 until 6th June 2015, using observational descriptive design and performed in Internal Medicine Department of RSUD Koja. All data were obtained through history taking, physical and laboratorium examinations in forms of primary data. The study included 70 samples, all of whom underwent routine blood test, liver function tests and abdomen ultrasound examinations on the seventh day of fever.
Results: Out of all 70 subjects, only 35 subjects met the criteria of DHF. All 35 subjects complained of fever (100%), headache (97,14%), nausea (85,71%), heartburn (85,71%), and bleeding (57,12%), in which petechiae is the most prevalent (45,71%). Nearly every subject exhibits markedly elevated AST (94,29%) and ALT (71,43%) levels, whereby AST levels are higher than ALT. The most common ultrasound result is gall bladder wall thickening.
Conclusion: The most common symptom of DHF in RSUD Koja is fever, followed by headache, nausea, heartburn, bleeding, and hepatomegaly, while the most common form of bleeding is petechiae. Most patients had elevated AST and ALT levels, whereby AST levels are higher than ALT. Their ultrasound results showed that most patients had gall bladder wall thickening.
Keywords: DHF, AST, ALT, USG abdomen