Stevia, Pemanis Pengganti Gula dari Tanaman Stevia rebaudiana

Authors

  • Agus Limanto Universitas Kristen Krida Wacana

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v23i61.1466

Abstract

Abstrak

Kebutuhan manusia akan gula sebagai bahan makanan tambahan yang memberikan rasa manis pada makanan dan minuman sangatlah tinggi. Namun konsumsi gula yang berlebih dapat menimbulkan masalah terutama penyakit obesitas dan diabetes mellitus. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif pemanis pengganti gula, baik pemanis alami maupun sintesis kimia, yang tidak memiliki efek yang membahayakan  bagi  kesehatan dan rendah  kalori, sehingga  dapat dikonsumsi  oleh semua  orang termasuk penderita obesitas dan diabetes mellitus. Salah satu pemanis pengganti gula yang diusulkan adalah stevia. Pemanis stevia sudah banyak digunakan di beberapa negara tetapi pemanfaatannya di Indonesia  masih  sangat  terbatas.  Stevia  diekstrak  dari tanaman  Stevia  rebaudiana  dan  aman dikosumsi pada dosis yang wajar yaitu sebesar 0.1- 4 mg per kg berat badan per hari . Stevia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan gula, di antaranya memiliki tingkat kemanisan 300 kali lebih  tinggi  dari  sukrosa,  tidak  merusak  gigi,  dapat  menurunkan tekanan  darah,  dan  tidak meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, stevia memiliki potensi untuk meningkatkan kadar insulin dalam darah, walaupun jumlah peningkatannya relatif kecil. Selain pemanfaatannya sebagai pemanis pengganti gula, beberapa penelitian telah melaporkan potensi ekstrak Stevia rebaudiana sebagai obat anti  kanker. Diharapkan  makalah  ini  dapat menambah  informasi  mengenai tanaman  Stevia rebaudiana dan memaksimalkan penggunaan tanaman ini tidak hanya sebagai bahan makanan, tetapi juga potensinya sebagai obat anti kanker.

 

 Kata kunci: Stevia, Stevia rebaudiana, stevioside, rebaudioside


Abstract

The demand of sugar as a food additive which provides sweetness to the food and drink is very high. However, consumption of excess sugar can cause problems, especially obesity and diabetes mellitus. Therefore, it is needed an alternative sweetener to subtitute sugar, either naturally or synthesis, which does not have a harmful effect on health and low in calories, so it can be consumed by everyone, including people with obesity and diabetes mellitus. One of the proposed substitute sweetener is stevia. Stevia is widely used in some countries but its utilization in Indonesia is still very limited. Stevia is extracted from Stevia rebaudiana plant and safely for consumption at dose is equal to 0.1- 4 mg per kg body weight per day. Compared to sugar, Stevia has several advantages which is have a level of sweetness 300 times higher than sucrose, does not damage the teeth, can lower blood pressure, and does not increase blood sugar levels. Some research also reported that stevia has the potential to increase insulin levels in the blood, although the amount of the increase is relatively small. In addition to its use as a substitute sweetener, some studies have reported potential of Stevia rebaudiana extract as an anti-cancer drug. It is expected this paper can give some information about Stevia rebaudiana plant and maximize the use of these plants not only for food, but also as a potential anti-cancer drug.

 

Keywords: Stevia, Stevia rebaudiana, stevioside, rebaudioside


Author Biography

Agus Limanto, Universitas Kristen Krida Wacana

Staf Pengajar Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Downloads

Published

2017-10-11

How to Cite

Limanto, A. (2017). Stevia, Pemanis Pengganti Gula dari Tanaman Stevia rebaudiana. Jurnal Kedokteran Meditek, 23(61). https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v23i61.1466

Issue

Section

Artikel Penelitian