Pengaruh Pemberian Infusa Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) terhadap Gambaran Mikroskopik Ginjal Mencit yang Diinduksi CCl4 (Karbon Tetraklorida)

Authors

  • Erma Mexcorry Sumbayak Department of Histology, Faculty of Medicine, Krida Wacana Christian University
  • Nia Vebriyani Faculty of Medicine, Krida Wacana Christian University

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v25i1.1756

Keywords:

Karbon tetraklorida, bawang dayak, ginjal

Abstract

Karbon tetraklorida (CCl4) adalah senyawa kimia yang tidak berwarna, mudah menguap, berbau tajam dan bersifat toksik terhadap ginjal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada epitel tubulus ginjal. Bawang dayak mengandung senyawa metabolit sekunder golongan naftokuinon yang diketahui memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat di dalam sel vakuola dalam bentuk glikosida. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa bawang dayak terhadap perubahan gambaran histologi ginjal mencit yang diinduksi CCl4. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik menggunakan sampel 25 ekor mencit yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok pertama sebagai kontrol (K) yang diberi minyak kelapa 0,1 mL secara oral selama 10 hari pertama. Kelompok perlakuan I (P1), perlakuan II (P2),  perlakuan III (P3) dan perlakuan IV (P4) diberikan CCl4 0,007 mL/20gramBB/hari dilarutkan dalam 0,1 mL minyak kelapa secara oral selama 10 hari pertama. Kelompok P2, P3 dan P4 diberi perlakuan infusa bawang dayak masing-masing dosis 0,06 mL; 0,12 mL; dan 0,24 mL secara oral selama 10 hari kedua.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa bawang dayak dapat menurunkan tingkat nekrosis epitel tubulus ginjal secara signifikan (p < 0,05) antara kelompok P1 terhadap P3 dan P4, dan tidak pada P2. Dosis yang paling baik mengurangi tingkat nekrosis epitel tubulus ginjal mencit yaitu pada P4 dengan dosis bawang dayak  sebesar 0,24 mL/mencit/hari.

References

1. Sari LORK. Pemanfaatan obat tradisional dengan pertimbangan manfaat dan keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, 2006;3(1):1-7.
2. Redaksi Agromedia. Buku pintar tanaman obat. Jakarta: PT Agromedia Pustaka. 2008.h.1.
3. Kuntorini EM. Kemampuan antioksidan bulbus bawang dayak (Eleutherine americana Merr) pada umur berbeda. Prosiding Seminar FMIPA Univeritas Lampung. 2013;297.
4. Hidayah AS, Mulkiya K, Purwanti L. Uji aktivitas antioksidan umbi bawang dayak (Eleutherine bulbosa Merr). SPeSIA Unisba. 2015;397.
5. Hanifah L. Pengaruh pemberian buah pepaya (Carica papaya. L) terhadap tingkat nekrosis epitel glomerulus dan tubulus ginjal mencit (Mus musculus) yang diinduksi CCl4 (karbon tetraklorida). Jawa Tengah: Tesis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Malang; 2008:94 hlm.
6. Santoso HB, Nurliani A. Efek doksisiklin selama masa organogenesis pada struktur histologi organ hati dan ginjal fetus mencit. Bioscientiae, 2006;3(1):15-27.
7. Bhara M.L.A Pengaruh pemberian kopi dosis bertingkat per oral 30 hari terhadap gambaran histologi hepar tikus. Semarang: Skripsi FK Undip; 2009:48 hlm.
8. Vitnay KR, Cotran. Dasar patologis penyakit. Ed-7. Jakarta: EGC;2009.h.1014.
9. Hartati MG. Pengaruh nefroprotektor jus paprika merah (Capsicum annuum var. gossum) terhadap kerusakan histologis sel ginjal mencit yang diinduksi parasetamol. Surakarta: Skripsi FK Universitas Sebelas Maret; 2012.
10. Damjanov I. Histopatologi: Buku teks dan atlas berwarna. Jakarta: Widya Medika;1998.h.268.
11. Ardhini R. Pengaruh pemberian ekstrak meniran (Phyllanthus sp.) terhadap gambaran mikroskopik ginjal tikus wistar yang diinduksi karbon tetraklorida. Semarang: Skripsi FK Universitas Diponegoro; 2006:16 hlm.
12. ECO-USA, 2006. Carbon tetrachlorida. http://www.eco-usa.netAoxics/ccl4.sthtml. Diakses pada tanggal 14 Maret 2016.
13. Haki M, Mukti N, Handry R, Kesit JW. Studi histologis ginjal mencit pada pemberian ekstrak daun talok (Muntingia calabura L.) dengan induksi karbon tetraklorida. Surakarta: Skripsi FK Universitas Sebelas Maret; 2009.
14. Kuntorini EM, Astuti MD, Nugroho LH. Struktur anatomi dan aktivitas antioksidan bulbus bawang dayak (Eluetherine americana Merr.) dari daerah Kalimantan Selatan. Berkala Penelitian Hayati, 2010;16:1-7.
15. Assiam N, Setyawati I, Sudirga SK. Pengaruh dosis dan lama perlakuan ekstrak daun kaliandra merah (Calliandra calothyrsus Meissn.) terhadap struktur histologi ginjal mencit. Jurnal Simbiosis II, 2014;(2): 236-46.
16. Hendra P, Krisnadi G, Perwita NLPD, Kumalasari I, Quraisyin YA. Efek hepatoprotektif dan nefroprotektif biji alpukat pada tikus terinduksi karbon tetraklorida. Traditional Medicine Journal, 2014;19(3):133-7.
17. Panjaitan RGP, Handharyani E, Chairul, Masriani, Zakiah Z, Manalu W. Pengaruh pemberian karbon tetraklorida terhadap fungsi hati dan ginjal tikus. Makara Kesehatan, 2007;11(1):11-6
18. Cahyaningsih RA, Azizahwati, Kusmana D. Efek nefroprotektif infus daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Fsb.) pada tikus jantan yang diinduksi karbon tetraklorida. Majalah Ilmu Kefarmasian, 2011;8(2):59-73.
19. Meiliana N. Pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) secara oral pada mencit BALB/c terhadap pencegahan penurunan jumlah NK sel dan CD 8+. Jurnal Biosains Pascasarjana, 2016;18(1).
20. Iskandar, FF. Pengaruh infusa bawang tiwai (Eleutherina Americana Merr) terhadap gambaran mikroskopik ginjal tikus putih jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi uranium. Scientific Journals, 2012;8(1):54-64

Downloads

Published

2019-09-04

How to Cite

Sumbayak, E. M., & Vebriyani, N. (2019). Pengaruh Pemberian Infusa Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) terhadap Gambaran Mikroskopik Ginjal Mencit yang Diinduksi CCl4 (Karbon Tetraklorida). Jurnal Kedokteran Meditek, 25(1), 1–10. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v25i1.1756

Issue

Section

Artikel Penelitian