Hubungan Antara Nyeri Punggung Bawah dan Lamanya Duduk pada Mekanik Motor di Kalianda Lampung Selatan
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v26i1.1763Keywords:
long sitting, lower back pain, motor mechanicsAbstract
Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan nyeri atau perasaan tidak nyaman yang dirasakan pada daerah di bawah margin costalis hingga ke lipat gluteal. Nyeri ini dapat bersifat lokal ataupun radikuler atau keduanya. Berdasarkan data yang diambil dari National Safety Council menyatakan bahwa NPB adalah pernyakit akibat kerja tertinggi yang terjadi dengan persentase 22% dari 1.700.000 kasus yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara lamanya duduk dengan keluhan NPB pada mekanik motor. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik observasional potong lintang. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner Rolland-Morris versi Bahasa Indonesia. Sebanyak 106 orang responden terpilih secara consecutive sampling dari seluruh mekanik motor yang ada di Kalianda Lampung Selatan. Angka kejadian NPB yang berhubungan dengan durasi duduk pada mekanik motor di Kalianda Lampung Selatan adalah sebanyak 37,7%. Pada penelitian ini juga ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara lamanya duduk dengan keluhan NPB (p<0,05).
References
Woolf A, Baik C, et al. The global burden
of low back pain: estimates from the global burden of disease 2010 study. Ann Rheum Dis. 2014;73(6): 968-74.
2. Umami AR, Hartanti RI, Dewi A.
Hubungan antara karakteristik responden
dan sikap kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (low back pain)
pada pekerja batik tulis. E-Jurnal Pustaka
Kesehatan. 2014;1(2): 73.
3. Syamsiah IR, Djojosugito MA, Argadireja
DS. Hubungan posisi duduk dan lama duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pegawai administrasi Universitas Islam Bandung tahun 2017. Prosiding Pendidikan Dokter. 2017;3(1): 339-45.
4. Andini F. Risk factors of low back pain in workers. J Majority. 2015;4(1): 13.
5. Putra RS, Legiran, Azhar MB. Hubungan
posisi duduk dan ketidaksesuaian desain tempat duduk sepeda motor dengan kejadian nyeri pinggang pada pengendara ojek daring. Majalah Kedokteran Sriwijaya. 2018;2: 75.
6. Patrianingrum M, Oktaliansah E, Suharman E. Prevalensi dan faktor risiko nyeri punggung bawah di lingkungan kerja anestesiologi rumah sakit dr. Hasan Sadikin Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif. 2015;3(1): 47-56.
7. Maulana RS, Mutiawati E, Azmunir. Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan tingkat nyeri pada penderita low back pain (LBP) di poliklinik saraf RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Biomedis. 2016;1(4): 2-5.
8. Santosa A, Widyadharma IPE, Purwata TE. Korelasi lama duduk dengan nyeri punggung bawah pada pekerja hotel the Grand Santhi Denpasar. E-Jurnal Medika. 2016;5(10): 1-5.
9. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. 2013. Diunduh dari: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. 10 Desember 2018.
10. Nurazizah S, Widayanti, Rukanta D. Hubungan kebiasaan olahraga dengan low back pain disability. SpeSia. 2015: 968-74.
11. Koesyanto H. Masa kerja dan sikap kerja duduk terhadap nyeri punggung. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2013;9(1): 9-14.
12. Adzhani AR, Ekawati, Jayanti S. Analisis postur kerja pada mekanik bengkel sepeda motor hidrolik x dan non-hidrolik y kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016; 4(3): 283.
13. Andini F. Risk factors of low back pain in workers. J Majority. 2015;4(1):12-9.
14. Kuswana ES. Ergonomi dan K3. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2014.
15. Widiasih G. Hubungan posisi belajar dan lama duduk dengan kejadian nyeri punggung bawah mahasiswa pspd fkik uin jakarta. Skripsi: Universitas Islam Negri; 2015.
16. Van Der Ploeg HP, Chey T, Korda J, Banks E, Bauman A. Sitting time and all cause mortality risk in 222 497 Australian adults. Arch Intern Med. 2012;172(6).
17. Sari RT. Hubungan sikap kerja dan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja industri rumah tangga rambak kering desa Doplang kecamatan Teras Boyolali. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2017.
18. Sulaeman YA, Kunaefi TD. Low back pain (LBP) pada pekerja di divisi minuman tradisional (studi kasus CV. Cihanjung Inti Teknik). Jurnal Teknik Lingkungan. 2015;21(2): 201-11.
19. Amila, Sembiring E, Siregar R. Nyeri punggung bawah pada perawat IGD dan ICU RSU Sari Mutiara Medan. Jurnal INJEC. 2015;2(2): 246-52.
20. Hadyan MF, Saftarina F. Hubungan usia, lama kerja, masa kerja dan indeks massa tubuh (IMT) terhadap kejadian low back pain (LBP) pada petani di desa Munca kabupaten Pesawaran. Jurnal Medula. 2017;7(4): 141-6.
21. Sari NPLNI, Mogi TI, Angliadi E. Hubungan lama duduk dengan kejadian low back pain pada operator komputer perusahaan travel di manado. Jurnal e-Clinic. 2015;3(2): 693.
22. Sumekar WD, Natalia D. Computer operator’s low back pain caused by sitting position and duration. MKB. 2010;42(3): 123-7.
23. Wahyuni LGASN, Winaya IMN, Primayanti IDAID. Sikap duduk ergonomis mengurangi nyeri punggung bawah non spesifik pada mahasiswa program studi fisioterapi fakultas kedokteran Universitas Udayana. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia. 2016;2(1): 15-8.