Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Dysmenorrhea pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Angkatan 2015

Authors

  • Budiman Hartono Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia.
  • Fallentino Christman Leuhery Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v26i1.1799

Keywords:

dysmenorrhea, body mass index, students

Abstract

Overweight is a problem that is increasingOverweight is a risk factor for dysmenorrhea. The present study aimed to analyse the relationship between body mass index with dysmenorrhea of female students from batch 2015 in UKRIDA Medical Faculty. This is a cross sectional analytical correlation. Data were collected from June until December 2018 using questionnaire, microtaise to measure height, and scales to measure body weight. The average age of female students were 21 years old. Fifty-one students had normal body weight (48,2%). Of all respondents, 63 students (59,4%) reported pain (dysmenorrhea). The study found relationship between body mass index and dysmenorrhea among the students.

 

References

1. Pratiwi H, Rodiani. Obesitas sebagai resiko pemberat dismenore pada remaja. Majority, 2015;4(9):96
2. Khotibuddin M. Hubungan depresi dan perilaku makan terhadap berat badan lebih mahasiswa kedokteran. Mutiara Medika: 2017;17(1):42
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar: Proporsi overweight dan obesitas pada usia >18 tahun data tahun 20017-2018 dengan indikator pengukuran IMT. Jakarta: Depkes RI, 2018.
4. Rian Diana, Indah Yuliana, Ghaida Yasmin, Hardinsyah. Risk factors of overweight among indonesian women. jurnal gizi dan pangan. 2013;8(1):1-8
5. Bove CF, Sobal J. Body weight relationship in early marriage: weight relevance, weight comparisons, and weight talk. Appetite. 2011;(57): 729-42
6. Supariasa, I Made Nyoman, dkk. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Ed 2. 2016;3(4):210-15
7. Supariasa. Indeks massa tubuh. Dalam: penilaian status gizi. Jakarta: EGC; 2012.
8. Zivanna A, Wihandani DM. Hubungan antara obesitas dengan prevalensi dismenorea primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Fakultas Kedoteran Udayana: E-Jurnal Medika.2017;6(5):2-3
9. Amimi S, Suarna M. Diagnosis and initial management of dysmenorrhea. American Family Physician. 2014;(3):343-9
10. Nurwana, Sabilu Y, Fachlevy AF. Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di SMA Negeri 8 Kendari tahun 2016. Kendari, 2017;2(6):1-14
11. Alebtekin. Prevalence of chronic pelvic pain among women: An updated review. Pain Physician Journal. 2014;17:141-7
12. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Infodatin pusat data dan informasi kementerian kesehatan Republik Indonesia: situasi kesehatan reproduksi remaja. Jakarta: Dinas Kesehatan Indonesia, 2015.
13. Asmaulludin AK. Kejadian dysmenorrhea berdasarkan karateristik orang dan waktu serta dampaknya pada remaja putri SMA dan sederajat di Jakarta Barat tahun 2015. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Hidayatullah Jakart. 2016.
14. Beddu S, Mukarramah S, Lestaluhu V. Hubungan status gizi dan usia menarche dengan dismenorea primer pada remaja putri. The Southeast Asian J of Midwifery, 2015; 1(1):16-21
15. Shashikala K, Liya SR. Prevalence and risk factors for dysmenorrhoea among nursing student and its impact on their quality of life. Int J of Reprod Contraception, Obst and Gyn. 2018;7(7):2661-7
16. Chia CF, Lai J, Cheung PK, Kwong L, Lau F, Leung K, et al. Dysmenorrhoea among Hong Kong University. Hong Kong Med J. 2013;19:222-8
17. Dwi P. “Hubungan antara karakteristik individu, aktivitas fisik dan konsumsi produk susu dengan dismenorea primer pada mahasiswi FIK dan FKM UI Depok tahun 2012” Skripsi. Depok: Universitas Indonesia, 2012.
18. Hong Ju, Mark Jones, Gita D. Mishra Singh A., Kiran D. A U-Shaped relationship between body mass index and dysmenorrhea: A longitudinal study. PLoS One. 2015;10(7)
19. Gurdip Kaur, Parmjit Kaur, Himani. A Study of the relation of BMI with dysmenorrhea in adolescents girls. Int. J. Curr. Res. Med. Sci. 2017;3(8):65-70
20. Omidvar S, Begum K. Characteristics and determinants of primary dysmenorrhea in young adults. Am Med Journal, 2012; 3(1):8-13
21. Khodakarami B, Masoumi B, Faradmal J, Nazari M, Saadati M, Sharifi, F. et al. The severity of dysmenorrhea and its relationship with body mass index among female adolescents in Hamadan, Iran. Journal of Midwifery and Reproductive Health. 2015;3(4):445-50
22. Pande NNUW, Purnawati S. Hubungan antara indeks massa tubuh dengan dysmenorrhea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Skripsi. Bali: Fakultas Kedokteran Udayana, 2010.
23. Widayanti LP, Widawati PR. Correlation between body mass index and dysmenorrhea preclinical female students aged 16-24 at the Hang Tuah University Medical Faculty Surabaya. International Conference on Sustainable Health Promotion, 2018: 66-70.
24. Lasmi KKH, Wibawa A, Mullarta IM. Hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) kategori underweight dengan tingkat nyeri dysmenorrhea primer remaja putri sekolah menengah pertama. Jakarta: Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia. 2017;6(3):27

Published

2020-02-26

How to Cite

Hartono, B., & Leuhery, F. C. (2020). Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Dysmenorrhea pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Angkatan 2015. Jurnal Kedokteran Meditek, 26(1), 16–21. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v26i1.1799

Issue

Section

Artikel Penelitian