Gambaran Kadar Hemoglobin dan Kadar Kreatinin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Tarutung

Authors

  • Michael Parningotan Lumbantobing Univeritas HKBP Nommensen, Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v28i3.2297

Keywords:

gagal ginjal kronik, hemoglobin, kadar kreatinin

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan terjadi selama beberapa bulan hingga bertahun–tahun lamanya dan menimbulkan gangguan hematologi seperti anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin dan kadar kreatinin pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini telah dilakukan di RSUD Tarutung pada Januari sampai Mei tahun 2020. Metode penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan desain cross sectional.  Sampel diambil secara total sampling dan diperoleh 92 responden dari rekam medis. Hasil penelitian didapati laki–laki sebanyak 62 orang dan 30 orang perempuan. Berdasarkan usia termuda 18-28 tahun (4 orang), usia terbanyak 51-61 tahun (32 orang), dan usia tertua 73-83 tahun (3 orang). Kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis 1 kali 9,21 gr/dl menjadi 8,83 gr/dl, 2 kali 9,49 gr/dl menjadi 9,16 gr/dl, dan 3 kali 8,99 gr/dl menjadi 9,60 gr/dl. Dan kadar kreatinin sebelum dan sesudah hemodialisis 1 kali 12,68 mg/dl menjadi 13,52 mg, 2 kali 12,86 mg/dl menjadi 14,40 mg/dl, dan 3 kali 14,16 mg/dl menjadi 13,05 mg/dl. Kesimpulan penelitian ini mayoritas pasien yang menjalani hemodialsis adalah laki–laki berusia 51-61 tahun dan pasien tetap mengalami anemia setelah hemodialisis, sementara kadar kreatinin tetap tinggi walaupun telah hemodialisis.

References

Crews DC, Bello AK, Saadi G. 2019 World kidney day editorial-burden, access, and disparities in kidney disease. Burden, Access Disparities Kidney Dis. 2019. Hal. 95, 242–8.

Perkumpulan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). 11 th Report of Indonesian renal registry. 2018. Hal. 20–33.

Neuen BL, Chadban SJ, Demaio AR, Johnson DW, Perkovic V. Chronic kidney disease and the global NCD’s agenda. BMJ Glob Heal. 20172(2):1–4.

Luyckx VA, Tonelli M, Stanifer JA. The global burden of kidney disease and the sustainable development goals. Bull World Heal Organ. 2018;96(6):414–22.

Coresh J, Selvin E, Steven LA, Manzi J, Kusek JW, Eggers P, et al. Prevalence of chronic kidney disease in the United States. Am Med Assos [Internet]. 2007;298:2038-44. Diunduh dari: https://jamanetwork.com

Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Pendit BU, Yesdelita N, Surya M, Santoso N, editor. Jakarta: EGC; 2012. Hal. 553–62.

Ganong WF. Review of medical physiology. 26th ed. Barret KE, Barman SM, Brooks HL, Yuan J, editor. United State: Mc Graw-Hill Education; 2019. Hal. 553–604.

Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbin basic pathology. 10th ed. Perkins JA, editor. Philadelphia: Elsevier; 2018. Hal. 550–64.

Sheeba V, P AK, K SP. Correlation of hemoglobin with creatinine clearance, antioxidant status, lipid peroxidation and ceruloplasmin in patients with chronic kidney disease. Int J Res Med Sci [Internet]. 2016;4(10):1–6. Diunduh dari: http://dx.doi.org/10.18203/2320-6012.ijrms20163316

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6 ed. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, K MS, Setyihadi B, Syam AF, editor. Jakarta: Interna Publishing; 2014. Hal. 2161–7.

NR, Fatoba ST, Oke JL, Hirst JA, O’Callaghan CA, Lasserson DS, et al. Global prevalence of chronic kidney disease – a systematic review and meta-analysis. PLoS One. 2016;4–10.

Jameson J, Fauci A, Kasper D, Hauser S, Longo D, Loscalzo J. Harrison’s Principle of internal medicine. 20th edn. United State: Mc Graw-Hill Education; 2018. Hal. 5125–55.

Bloom RD, Mehrotra R, Tuttle KR, Waikar SS. Chronic kidney disease, dialysis, and transplantation. 4th ed. Himmelarfb J, Ikizler TA, editor. Philadelphia: Elsevier; 2019. Hal. 2–23.

Senduk R C, Pallar S, Rotty A W L. Hubungan anemia dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis reguler. Jurnal e–Clin (e–Clin). 2016;4(1):1–6. Diunduh dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/10941

Dewi RTK, Putranto W, Susanto A, Suseno A, Purwanto B, Mangesti RD, et al. Hubungan kualitas hidup dan status nutrisi pada pasien penyakit ginjal kronik dengan tipe dialisis. Jurnal Penyakid Dalam Indonesia. 2020;7(1):1–7. Diunduh dari: http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/381

Puspita AA, Setianingrum ELS, Lidia K. Pengaruh frekuensi hemodialisis terhadap perbedaan kadar hemoglobin dan indeks eritrosit pasien gagal ginjal kronik pre dan post hemodialisis di RSUD Prof. dr. W. Z. Johannes tahun 2018. Cendana Med J 2019;7(1):1–10. Diunduh dari: http://ejurnal.undana.ac.id/CMJ/article/view/1462

Imelda F, Susalit E, Marbun M BM, Rumende Cleopas M. Gambaran klinis dan kualitas hidup pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis dua kali dibandingkan tiga kali seminggu. Jurnal Penyakid Dalam Indones. 2017;4(3):1–9. Diunduh dari: http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/139

Sari L, Abdurrahman S. Perbandingan kadar ureum dan keatinin pada pasien gagal ginjal pre dan post hemodialisis di RSUD Bahtermas Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari. 2018;2(1):55–9.

Prastiwi Yulianti D, Salwani D, Saminan. Hubungan lama hemodialisis dengan kejadian amenore sekunder pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dan RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli. J Ilm Mhs Kedokt Medisa 2017:1–6. Diunduh dari: http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKM/article/view/3173

Published

2022-09-01

How to Cite

Lumbantobing, M. P. (2022). Gambaran Kadar Hemoglobin dan Kadar Kreatinin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Tarutung. Jurnal Kedokteran Meditek, 28(3), 264–268. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v28i3.2297

Issue

Section

Artikel Penelitian