Perbandingan Efektivitas Terapi Asiklovir dibandingkan dengan Plasebo pada Pitiriasis Rosea: Sebuah Laporan Kasus Berbasis Bukti

Authors

  • Arlha Aporia Debinta Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Christa Desire Gracia Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia
  • Wresti Indriatmi Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v28i3.2396

Keywords:

asiklovir, pitiriasis rosea, terapi

Abstract

Pitiriasis rosea merupakan kelainan kulit eritroskuamosa swasirna yang diduga disebabkan oleh human herpesvirus 6 dan 7. Etiologi dan patomekanisme penyakit yang belum diketahui dengan pasti menimbulkan tantangan dalam tata laksana penyakit ini. Pengobatan yang dianjurkan beragam, mulai dari simtomatik, antivirus, antibiotik, hingga fototerapi, namun, belum terdapat pedoman tatalaksana yang baku. Tujuan dari tinjauan sistematis ini adalah untuk membandingkan asiklovir dibandingkan plasebo dalam regresi lesi pitiriasis rosea. Metode penelitian menggunakan penelusuran artikel di tiga database yaitu PubMed, Cochrane dan Scopus. Hasil penelusuran ditemukan 29 artikel, kemudian terpilih satu meta-analisis dari uji klinis yang sesuai berdasarkan validitas, kepentingan, dan aplikabilitas. Meta-analisis tersebut menunjukkan bahwa asiklovir unggul terhadap plasebo dalam regresi lesi pitiriasis rosea di hari ke-7. Kesimpulan dari penelusuran ini menunjukkan bahwa asiklovir lebih efektif dalam mengobati lesi pitiriasis rosea dibandingkan dengan plasebo.

References

Clark MGJ. Pityriasis rosea. In: Kang S, Amagai M, Bruckner AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, editor. Fitzpatrick dermatology. 9th ed. Chicago. McGraw-Hill Education. 2019. p. 518–26.

Urbina F, Anupam DES. Clinical variants of pityriasis rosea. World J Pediatr. 2017;7:203.

Wang L, Xue YN, Li ZW, Zhang W, Ji XP, Fan Z, et al. Efficacy and safety of indigo naturalis in combination with narrow-band ultraviolet B for treatment of pityriasis rosea: a meta-analysis. Evidence-based Complement Altern Med. 2018. https://doi.org/10.1155/2018/6816981

Chuah SY, Chia HY, Tan HH. Recurrent and persistent pityriasis rosea: an atypical case presentation. Singapore Med J. 2014;55:6–8.

Leung, Alexander KC, Joseph M Lam, Kin Fon Leong KLH. Pityriasis rosea: an updated review. Curr Pediatr Rev. 2021;17:201–11.

Oh CW, Yoon J, Kim CY. Pityriasis rosea-like rash secondary to intravesical bacillus calmette-guerin immunotherapy. Ann Dermatol. 2012;24:360–2.

Papakostas D, Stavropoulos P, Papafragkaki D, Grigoraki E, Avgerinou G, Antoniou C. An atypical case of pityriasis rosea gigantea after influenza vaccination. Case Rep Dermatol. 2014;6:119–23.

Contreras-Ruiz J, Peternel S, Gutiérrez CJ, Culav-Koscak I, Reveiz L, Silbermann-Reynoso M de L. Interventions for pityriasis rosea. Cochrane Database Syst Rev. 2019(10):CD005068.

Sankararaman S, Velayuthan S. Multiple recurrences in pityriasis rosea - A case report with review of the literature. Indian J Dermatol. 2014;59:316.

Lim SH, Kim SM, Oh BH, Ko JH, Lee YW, Choe YB, et al. Low-dose ultraviolet A1 phototherapy for treating pityriasis rosea. Ann Dermatol. 2009;21:230–6.

Villalon-Gomez JM. Pityriasis rosea: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2018;1:38–44.

Centre of Evidence-Based Medicine. Therapy study [Internet]. University of Oxford. [cited 2020 Feb 20]. Available from: https://www.cebm.ox.ac.uk/resources/ebm-tools/critical-appraisal-tools

Rodriguez-zuniga M, Torres N, Garcia-perdomo H, Rodriguez M. Effectiveness of acyclovir in the treatment of pityriasis rosea. A systematic review and meta-analysis. An Bras Dermatol. 2018;7:686–95.

Ganguly S. A randomized, double-blind, placebo-controlled study of efficacy of oral acyclovir in the treatment of pityriasis rosea. J Clin Diagnostic Res. 2014;8:1–4.

Drago F, Vecchio F, Rebora A. Use of high-dose acyclovir in pityriasis rosea. Am Acad Dermatology. 2006;6:82–5.

Drago F, Ciccarese G, Rebora A, Broccolo F, Parodi A. Pityriasis rosea: a comprehensive classification. Dermatology. 2016;232:431–7.

Djuanda A, Tristianawati W. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 7th ed. Menaldi S, editor. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2016. 225–227 p.

Mahajan K, Relhan V, Relhan AK, Garg VK. Pityriasis rosea : an update on etiopathogenesis and management of difficult aspects. Indian J Dermatol. 2016;61:375–84.

Chhabra N, Prabha N, Sandeep KSG. Pityriasis rosea: clinical profile from Central India. Indian J Dermatol. 2018;9:414–7.

West J, Ogston S, Foerster J. Safety and efficacy of methotrexate in psoriasis: a meta-analysis of published trials. PLoS One. 2016;11:1–14.

Published

2022-09-01

How to Cite

Debinta, A. A., Desire Gracia, C. ., & Indriatmi, W. (2022). Perbandingan Efektivitas Terapi Asiklovir dibandingkan dengan Plasebo pada Pitiriasis Rosea: Sebuah Laporan Kasus Berbasis Bukti. Jurnal Kedokteran Meditek, 28(3), 306–312. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v28i3.2396

Issue

Section

Tinjauan Pustaka