Hubungan antara Kejadian Penyakit Skabies dan Kualitas Tidur pada Anak di Panti Asuhan X Surabaya

Authors

  • Agnes Anastasya Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah, Surabaya, Indonesia
  • Erina Yatmasari Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Surabaya, Indonesia
  • Rahadianto Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Surabaya, Indonesia
  • Irma A. Pasaribu Departemen Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah, Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v30i1.2756

Keywords:

Gudik, kualitas tidur, kudis, panti asuhan, skabies

Abstract

Skabies adalah penyakit kulit tersering ketiga di Indonesia yang disebabkan tungau Sarcoptes scabiei var. hominis. Manifestasi utamanya adalah adanya rasa gatal yang memburuk pada malam hari sehingga sering menyebabkan gangguan tidur pada penderitanya. Penyakit skabies sering terjadi di tempat seperti panti asuhan yang memiliki kepadatan hunian yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian penyakit skabies dan kualitas tidur  pada anak di Panti Asuhan X Surabaya. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan studi cross sectional. Sampel diambil dari anak-anak Panti Asuhan X Surabaya kelas 4 SD ke atas dengan teknik total sampling. Data diperoleh dengan cara anamnesis, pengamatan, dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Analisis data menggunakan uji koefisien kontingensi. Hasil penelitian dari total 34 responden, terdapat 10 anak yang menderita skabies (29,4%), dengan 8 anak yang kualitas tidurnya baik (80%) dan 2 anak yang kualitas tidurnya buruk (20%). Berdasarkan uji koefisien kontingensi didapatkan hasil berupa nilai p = 0,024 (p<0,05 disimpulkan, ada hubungan antara kejadian penyakit skabies dan kualitas tidur pada anak di Panti Asuhan X Surabaya. Namun, gangguan tidur ini bersifat multifaktorial, sehingga tetap perlu untuk memperhatikan hal lainnya, seperti kondisi fisik, kondisi lingkungan, serta intensitas dari pruritus nokturnal.

References

Leung AKC, Lam JM, Leong KF. Scabies: a neglected global disease. Curr Pediatr Rev [Internet]. 2019;16(1):33–42. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31544694/

Ridwan AR, Sahrudin S, Ibrahim K. Hubungan pengetahuan, personal hygiene, dan kepadatan hunian dengan gejala penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Darul Muklisin Kota Kendari 2017. J Ilm Mhs Kesehat Masy Unsyiah [Internet]. 2017;2(6):1–8. Available from: http://ojs.uho.ac.id/index.php/JIMKESMAS/article/view/2914

Sanei-Dehkordi A, Soleimani-Ahmadi M, Zare M, Jaberhashemi SA. Risk factors associated with scabies infestation among primary schoolchildren in a low socio-economic area in southeast of Iran. BMC Pediatr [Internet]. 2021;21(1):1–10. Available from: https://www.researchgate.net/publication/351850703_Risk_factors_associated_with_scabies_infestation_among_primary_schoolchildren_in_a_low_socio-economic_area_in_southeast_of_Iran

Ratnasari AF, Sungkar S. Prevalensi skabies dan faktor-faktor yang berhubungan di pesantren x, jakarta timur. eJournal Kedokt Indones [Internet]. 2014;2(1):7–12. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/59576-none-25ba117d.pdf

Boediardja SA, Handoko RP. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2019. 137–140 p.

Talaga-Ćwiertnia K. Sarcoptes infestation. What is already known, and what is new about scabies at the beginning of the third decade of the 21st century? Pathogens. 2021;10(7).

Sunarno JM, Hidayah AI. Gambaran pengetahuan sikap dan perilaku penderita skabies di wilayah kerja UPTD puskesmas pejawaran tahun 2021. J Ilm Medsains [Internet]. 2019;7(01):1–10. Available from: https://www.jurnal.polibara.ac.id/index.php/medsains/article/view/186

Burkhart CN, Burkhart CG, Morrell DS. Dermatology. 4th ed. Hongkong: Elsevier Sauders; 2017. 1423–1426 p.

Veraldi S, Schianchi R, Nazzaro G. Scabies and nocturnal pruritus: preliminary observations in a group of african migrants. J Infect Dev Ctries [Internet]. 2021;15(6):889–91. Available from: https://jidc.org/index.php/journal/article/view/34242201/2555

Hall JE. Textbook of medical physiology. 13th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016. 763–772 p.

Mukherjee S, Patel SR, Kales SN, Ayas NT, Strohl KP, Gozal D, et al. An official american thoracic society statement: the importance of healthy sleep: recommendations and future priorities. Am J Respir Crit Care Med [Internet]. 2015;191(12):1450–8. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5442970/?report=reader

Farah NMF, Yee TS, Rasdi HFM. Self-reported sleep quality using the malay version of the pittsburgh sleep quality index (PSQI-M) in Malaysian adults. Int J Environ Res Public Health [Internet]. 2019;16(23):1–10. Available from: https://www.researchgate.net/publication/337590413_Self-Reported_Sleep_Quality_Using_the_Malay_Version_of_the_Pittsburgh_Sleep_Quality_Index_PSQI-M_In_Malaysian_Adults

Ramar K, Malhotra RK, Carden KA, Martin JL, Abbasi-Feinberg F, Aurora RN, et al. Sleep is essential to health: an american academy of sleep medicine position statement. J Clin Sleep Med [Internet]. 2021;17(10):2115–9. Available from: https://jcsm.aasm.org/doi/10.5664/jcsm.9476

Sukmawati H, Putra IGSW. Reliabilitas kusioner pittsburgh sleep quality index (PSQI) versi bahasa indonesia dalam mengukur kualitas tidur lansia. J Lingkung Pembang [Internet]. 2019;3(2):30–8. Available from: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana

Lavery MJ, Stull C, Kinney MO, Yosipovitch G. Nocturnal pruritus: The battle for a peaceful night’s sleep. Int J Mol Sci [Internet]. 2016;17(3):1–12. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4813276/

Nurhayati, Utamai RA, Yenny SW, Irawati N. Association of scabies incidence with sleep quality of students in private islamic junior high school shine al-falah, padang. Int J Curr Microbiol Appl Sci [Internet]. 2021;10(7):275–82. Available from: https://www.ijcmas.com/10-7-2021/Nurhayati, et al.pdf

Masturoh I, Anggita N. Metodologi penelitian kesehatan. in: Bahan ajar rekam medis dan informasi kesehatan (RMIK) [Internet]. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. Available from: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Metodologi-Penelitian-Kesehatan_SC.pdf

Silahudin G, Sulistyaningsih E, Fatmawati H. Hubungan antara intensitas pruritus nokturna dengan kualitas tidur pada penderita skabies. Maj Kedokt Andalas [Internet]. 2021;44(1):1–16. Available from: http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/675

Naftassa Z, Putri TR. Hubungan jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap kejadian skabies pada santri pondok pesantren qotrun nada kota depok. Biomedika [Internet]. 2018;10(2):115–9. Available from: https://journals.ums.ac.id/index.php/biomedika/article/view/7022/4164

Podder I, Mondal H, Kroumpouzos G. Nocturnal pruritus and sleep disturbance associated with dermatologic disorders in adult patients. Int J Women’s Dermatology [Internet]. 2021;7(4):403–10. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352647521000393?via%3Dihub

Published

2024-01-31

How to Cite

Anastasya, A., Yatmasari, E., Rahadianto, & Pasaribu, I. A. (2024). Hubungan antara Kejadian Penyakit Skabies dan Kualitas Tidur pada Anak di Panti Asuhan X Surabaya. Jurnal Kedokteran Meditek, 30(1), 14–20. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v30i1.2756

Issue

Section

Artikel Penelitian