Studi Kualitatif Kepuasan Pasien Terhadap Mobilisasi dan Pemulangan Dini Pasca ERACS Di RSUD Tamansari

Authors

  • Annisa Sri Rachma Muthia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
  • Eva Oktavia Departeen Anestesi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristem Krida Wacana, Jakarta, Indonesia.
  • Citra Rencana Perangin–Angin Departemen Anestesi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v30i2.2975

Keywords:

ERACS, kepuasan pasien, mobilisasi dini, pemulihan dini sectio caesarean

Abstract

Pada tahun 1997 Henrik Kehlet pertama kali memperkenalkan Enhanced Recovery After Sugery (ERAS) yang dipublikasikan di British Journal of Anaesthesia dan dijelaskan sebagai suatu penatalaksanaan perioperatif yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan pasien. Awalnya ERAS diperkenalkan untuk operasi bedah digestif, namun, pada perkembangannya metode ini juga digunakan pada operasi-operasi lain termasuk operasi sectio caesarea (SC) yang dikenal dengan Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERACS). Selama proses mobilisisasi dan pemulihan dini pada metode ERACS tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam pelaksanaan standar operasional prosedur perawatan pasca operasi. Penelitian mengenai mobilisasi dini telah banyak dilaporkan sebelumnya, namun penelitian mengenai penerapan metode tersebut dalam operasi ERACS belum banyak ditemukan khususnya di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan tenaga kesehatan selama mobilisasi dan pemulangan dini pasca ERACS di RSUD Taman Sari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif terdapat total 6 responden yang dilaporkan dalam penelitian ini setelah tercapai data saturasi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa seluruh pasien merasa puas terhadap prosedur mobilisasi dan pemulangan dini metode ERACS oleh karena sikap informatif, responsif, dan pemberian pelayanan yang sesuai standar dari tenaga kesehatan di RSUD Taman Sari.

References

Sharma S, Dhakal I. Cesarean vs vaginal delivery: an institutional experience. JNMA J Nepal Med Assoc. 2018;56(209):535–9.

Mylonas I, Friese K. Indikationen, vorzüge und risiken einer elektiven kaiserschnittoperation. Dtsch Arztebl Int. 2015;112(29–30):489–95.

Yusuf M, Yasir T, Pratama R. Penerapan protokol enhance recovery after surgery (ERAS) pada pasien operasi elektif digestif sebagai upaya menurunkan length of stay pasien pasca pembedahan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2019. J Med Sci. 2021;2(1):16–20.

Dewi APS, Setianingsih NJ, Maesaroh S, Sulasih U, Rahmadhani W, Novyriana E. The role of early mobilization on wound healing after sectio caesarea. J Sex Reprod Heal Sci. 2022;1(1):7–14.

Huang J, Cao C, Nelson G, Wilson RD. A review of enhanced recovery after surgery principles used for scheduled caesarean delivery. J Obstet Gynaecol Canada. 2019;41(12):1775–88.

Meng X, Chen K, Yang C, Li H, Wang X. The clinical efficacy and safety of enhanced recovery after surgery for cesarean section: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials and observational studies. Front Med. 2021;1242.

Fadli MR. Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kaji Ilm Mata Kuliah Umum. 2021;21(1):33–54.

Hutauruk DF, Arso SP, Wigati PA. Analisis responsiveness pelayanan kesehatan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5(1):50–8.

Tika TT, Sidharti L, Himayani R, Rahmayani F. Metode ERACS sebagai program perioperatif pasien operasi caesar. J Med Hutama. 2022;3(02 Januari):2386–91.

Nurhayati I, Nadjib M. Analysis of length of stay decrease of SC patients with ERACS protocol. Journals Ners Community. 2022;13(4):375–80.

Saleh SNH. Analisis pemberian mobilisasi dini post sectio caesarea dengan proses penyembuhan luka operasi di ruang nifas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kota Mobagu. IMJ (Indonesian Midwifery Journal). 2020;4(1).

Kusyati E, Kustriyanti D, Rahayu H. Hubungan mobilisasi dini dan kadar hemoglobin terhadap penyembuhan luka operasi sectio caesarea di Semarang. In: Prosiding Seminar Nasional & Internasional. 2014.

Ghozali G, Damaiyanti M. Analisis praktik klinik keperawatan jiwa pada Tn. A dengan intervensi inovasi senam Wei Chi terhadap resiko perilaku kekerasan di Ruang Elang RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda Tahun 2018. Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur; 2018.

Arif M, Yuhelmi Y, Demur DRDN. Pelaksanaan mobilisasi dini berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka pasien post laparatomi. In: Prosiding Seminar Kesehatan Perintis. 2021. p. 24–9.

Ditya W, Zahari A, Afriwardi A. Hubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka pada pasien pasca laparatomi di bangsal bedah pria dan wanita RSUP Dr. M. Djamil Padang. J Kesehat Andalas. 2016;5(3).

Pan J, Hei Z, Li L, Zhu D, Hou H, Wu H, et al. The advantage of implementation of enhanced recovery after surgery (ERAS) in acute pain management during elective cesarean delivery: a prospective randomized controlled trial. Ther Clin Risk Manag. 2020;16:369.

Prawesti EJ. Gambaran pelaksanaan mobilisasi dini dalam program enhanced recovery after surgery (ERAS) pada pasien pasca laparatomi di Ruang Cendana RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada; 2020.

Warmiyati W, Ratnasari F. Pengaruh sectio caesarea metode ERACS terhadap percepatan mobilisasi pada ibu bersalin di RS Hermina Daan Mogot Tahun 2022. Cerdika J Ilm Indones. 2022;2(9):821–9.

Karki D, Saha R. Assessment of patient satisfaction after implementing an enhanced recovery after surgery (ERAS) protocol for elective caesarean sections. J Kathmandu Med Coll. 2021;10(38):188–93.

Morita KM, Merianti L, Amelia R, Fitri Y. Lama hari rawat pasien operasi sectio caesarea metode ERACS dan konvensional. Jurnal Keperawatan Medika. 2023;2(1):1–6.

Published

2024-05-30

How to Cite

Muthia, A. S. R., Oktavia, E., & Perangin–Angin, C. R. . (2024). Studi Kualitatif Kepuasan Pasien Terhadap Mobilisasi dan Pemulangan Dini Pasca ERACS Di RSUD Tamansari. Jurnal Kedokteran Meditek, 30(2), 66–74. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v30i2.2975

Issue

Section

Artikel Penelitian