Prevalensi Penyakit Kulit Infeksi dan Non-infeksi di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Jagakarsa Periode Februari 2023 - Januari 2024
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v30i3.3254Keywords:
non-infeksi, penyakit kulit infeksi, retrospektifAbstract
Penyakit kulit dapat disebabkan oleh infeksi maupun non-infeksi. Faktor lingkungan dan sanitasi serta kebersihan yang tidak memadai seringkali menjadi penyebab terjadinya penyakit kulit di Indonesia. Studi epidemiologi terkait penyakit kulit di Indonesia masih sangat jarang, termasuk di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit kulit infeksi dan non-infeksi pada pasien yang mengunjungi Poliklinik Kulit dan Kelamin di RSUD Jagakarsa selama periode Februari 2023 hingga Januari 2024. Penelitian ini menggunakan studi retrospektif deskriptif yang dilakukan pada data rekam medis pasien yang berkunjung dari Februari 2023 - Januari 2024. Data yang dikumpulkan mencakup profil klinis pasien dan diagnosis. Total 1066 kasus penyakit kulit teridentifikasi, dengan penyakit non-infeksi mendominasi (62,2%). Di antara penyakit non-infeksi, dermatitis (34,4%) dan liken simpleks kronis (10,5%) adalah yang paling umum. Penyakit kulit infeksi menyumbang 39,59% kasus, dengan infeksi jamur (47,63%) dan infeksi parasit (26,54%) sebagai penyebab utama. Kesimpulan penelitian ini adalah penyakit kulit non-infeksi terbanyak adalah dermatitis, sementara penyakit kulit infeksi terbanyak adalah infeksi jamur (tinea corporis) dan parasit (skabies).
References
Tantriati I, Hadi S, Sanyoto D, savitri D, Rahmiati. Profil pasien tinea korporis di poliklinik kulit dan kelamin RSUD Ulin Banjarmasin periode 2019-2021. Homeostasis. 2023;6(1): 31-40 https://doi.org/10.20527/ht.v6i1.8786
Natali L. Karakteristik penyakit infeksi kulit di poliklinik Klinik Pratama Panti Siwi Jember, Januari 2018–Desember 2020. CDK. 2022; 49(8):423 -307. https://doi.org/10.55175/cdk.v49i8.1984
Ramdan K. Profil penggunaan obat anti jamur dari Poliklinik Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit Sumedang untuk pasien anak. S1FF-SPMI. 2021;09:9-10. http://localhost:8080/xmlui/handle/123456789/3261
Kementerian Kesehatan RI. Hasil utama Riskesdas 2018. 2018. http://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf
Widhiastuti, Handamari, Musy. Studi retrospektif kunjungan pasien baru mikosis superfisialis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soedono Madiun, Indonesia Januari-Desember 2021.CDK.2023;50(4):186-190 https://doi.org/10.55175/cdk.v50i4.853
Latifah A, Hadi, S, Sanyoto D, Savitri D, Rahmiati. Profil pasien pioderma primer di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2019-2021. Homeostasis. 2023;6(2):283-294 https://doi.org/10.20527/ht.v6i2.9975
Gustia R, Yenny S, Octari S. Karakteristik penyakit kulit pada anak di poliklinik kulit dan kelamin RSUP. Dr. M. Djamil Padang periode 2016-2018. JKSK.2020;20(3):1-4 https://doi.org/10.24815/jks.v20i3.18277
Valentin J, Niemet F, Gailet M, Michaud C, Carbunar A, Demar M, et al. Spectrum of skin diseases in Maroon villages of the Maroni area, French Guiana International Journal of Dermatology.2022;61:1137–1144 https://doi.org/10.1111/ijd.16324
Polat A, Yesilova Y, Alatas E, Belli A, Dogan G, Picak M. Prevalence of skin diseases of the pediatric population in the Southeastern Anatolia, Turkey. Medicine Science.2018;7(3):664-7 https://doi.org/10.5455/medscience.2018.07.8839
Wayan I, Pratama D, Nur D, Sungkar H. Profil penyakit kulit pada pasien anak yang berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode Januari 2020–Juni 2023. JKU.2023;12(4):1-5 https://doi.org/10.29303/jku.v12i4.991
Pedersen C, Uddin M, Saha S, Darmstadt G. Prevalence and psychosocial impact of atopic dermatitis in Bangladeshi children and families. Plosone.2021;10:1-14 https://doi.org/10.1371/journal.pone.0249824
Tsai T, Raja M, Chu C, Encar L, Gerber R, Estrella P, et al. Burden of atopic dermatitis in Asia.Journal of Dermatology.2019;10:1-10. https://doi.org/10.1111/1346-8138.15048
Dewi S, ZAul I, Setya T. Perbandingan kadar 8-hydroxy deoxyguanosine (8-OhdG) urin pada dermatitis atopik anak dan non-dermatitis atopik anak. Periodical of Dermatology and Venereology. 2018;30(3):216-223 https://doi.org/10.20473/bikk.V30.3.2018.216-223
Azzahra AS, Tejasari M, Hikmawati D. Gambaran karakteristik pasien dan jenis dermatitis kontak di Poliklinik Kulit dan Kelamin. JRK.2024;4(1):1-6
https://doi.org/10.29313/jrk.v4i1.3687
Jimah CT, Toruan VM, Nugroho H. Karakteristik dan manajemen dermatitis kontak di pelayanan kesehatan primer samarinda. JKM. 2020;7(2):20-29https://doi.org/10.30872/j.ked.mulawarman.v7i2.4315
Sofyan A, Buchair N. Penyakit kulit dan kelamin akibat infeksi jamur di poliklinik RSUD Undata Palu Tahun 2013-2021. JKM. 2022;13(2):1-9 https://doi.org/10.22487/preventif.v13i2.516
Iyasya M, Wahyuni D. Dermatophyte profile in patients with dermatophytosis in polyclinic dermatology and venerology of the General Hospital Dr. Ferdinand Lumbantobing Sibolga in 2019. SUMEJ.2021;4(2):1-9 https://doi.org/10.32734/sumej.v4i2.5602
Nadiya A, Listi R, Wuni C. Hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan dengan penyakit scabies pada santri di Pondok Pesantren Sa’adatuddaren. Scientific Periodical of Public Health and Coastal. 2020;2(2):99-106 https://doi.org/10.30829/contagion.v2i2.7240
Matthews A, Le B, Amaral S, Arkell P, Monteiro M, Clarke N, et al. Prevalence of scabies and impetigo in school age children in Timor Leste. Parasites Vectors.2021; 14:156 https://doi.org/10.1186/s13071-021-04645-1
Salsabila A, Nusadewiarti A. Penatalaksanaan holistik pada wanita 58 tahun dengan kandidiasis kutis melalui pendekatan kedokteran keluarga. Medula.2023;13(4):621-634 https://doi.org/10.53089/medula.v13i4.768
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Robby Alfadli, Sasa Khairunisa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.