Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Kualitas Tidur Pada Mahasiswa/i Angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Tahun 2018
DOI:
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v25i1.1748Keywords:
kecemasan, kualitas tidur, mahasiswa kedokteranAbstract
Kecemasan merupakan sebuah respon dari tubuh terhadap rangsangan yang diterima untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Kecemasan sendiri merupakan perasaaan tertekan dan tidak tenang dan memiliki pikiran kacau. Kecemasan dapat berdampak pada beberapa hal, salah satunya terganggunya kualitas tidur. Penelitian ini mempertanyakan hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa tingkat pertama. Studi analitik berbasis cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel acak sederhana di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana menilai tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Zung Self Rating Anxiety Scale, dan kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index pada mahasiswa angkatan 2018. Dari 106 responden didapatkan hasil 83 responden mengalami kecemasan ringan dengan pembagian 30 responden mengalami kualitas tidur baik dan 53 responden mengalami kualitas tidur buruk, sedangkan 21 responden mengalami kecemasan sedang dengan pembagian 1 responden mengalami kualitas tidur baik dan 20 responden mengalami kualitas tidur buruk, dan 2 responden mengalami kecemasan berat dengan pembagian 1 responden mengalami kualitas tidur baik, dan 1 responden mengalami kualitas tidur buruk. Data diproses melalui SPSS 16.0 yang selanjutnya analisis menggunakan uji chi square dengan derajat pemaknaan 10%. Penelitian ini mendapatkan hasil p=0,016 yang menunjukan bahwa ditemukan hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur.
References
1. Beesdo K, Susanne K, Dipl P, Daniel SP. Anxiety and anxiety disorders in children and adolescents: developmental issues and implications for DSM-V. Psychiatr Clin North Am. 2009;32(3):483-524.
2. Rachman S. Specific phobias and the conditioning theory of fear [Internet]. Anxiety. 2014. Hal 92-9. [diunduh 1 Juli 2019]. Tersedia dari: http://www.imd.inder.cu/adjuntos/article/352/Anxiety 2nd Edition.pdf
3. Zahrani A, Said M. Konseling terapi. Jakarta : Gema Insani Pers. 2015
4. Amir N. Gangguan tidur pada lansia. Cermin Dunia Kedokteran. 2008
5. Stern AS. Reflections for expectant mother. Yogyakarta: Kanisius. 2015. Hal 165.
6. Untari I. Hubungan antara kecemasan dengan prestasi uji osca I pada mahasiswa Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Surakarta: STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. 2014
7. Chandratika D, Purnawati S. Gangguan cemas pada mahasiswa semester I dan VII program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Bali:Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2013
8. Rachman S. Anxiety. Third ed. Psychology Press. 2013. hal 12-20
9. Hall CS, Lindzey G. Teori psikodinamik klinis. Kanisius: Yogyakarta. 2009. Hal 80-90.
10. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan and Sadock synopsis of clinical psychiatric. 8th ed. New York : Lippincott Williams & Wilkins; 2008. Hal 2063.
11. Boudarene, Berthier T. Stress, anxiety and related potensials. L’Encephale. 2017; 23:237-50
12. Ramaiah S. Kecemasan: bagaimana cara mengatasi penyebabnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor. 2013. Hal 5-8
13. Stuart, Sundeen. Handbook of anxiety disorder. Jakarta: EGC. 2015
14. Noyes RJ, Saric RH. The anxiety disorders. Cambridge University Press. 2009. Hal 9-15
15. Aldrin N. Keajaiban kata-kata. Jakarta: Puspa Swara. 2014.
2. Rachman S. Specific phobias and the conditioning theory of fear [Internet]. Anxiety. 2014. Hal 92-9. [diunduh 1 Juli 2019]. Tersedia dari: http://www.imd.inder.cu/adjuntos/article/352/Anxiety 2nd Edition.pdf
3. Zahrani A, Said M. Konseling terapi. Jakarta : Gema Insani Pers. 2015
4. Amir N. Gangguan tidur pada lansia. Cermin Dunia Kedokteran. 2008
5. Stern AS. Reflections for expectant mother. Yogyakarta: Kanisius. 2015. Hal 165.
6. Untari I. Hubungan antara kecemasan dengan prestasi uji osca I pada mahasiswa Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Surakarta: STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. 2014
7. Chandratika D, Purnawati S. Gangguan cemas pada mahasiswa semester I dan VII program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Bali:Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. 2013
8. Rachman S. Anxiety. Third ed. Psychology Press. 2013. hal 12-20
9. Hall CS, Lindzey G. Teori psikodinamik klinis. Kanisius: Yogyakarta. 2009. Hal 80-90.
10. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan and Sadock synopsis of clinical psychiatric. 8th ed. New York : Lippincott Williams & Wilkins; 2008. Hal 2063.
11. Boudarene, Berthier T. Stress, anxiety and related potensials. L’Encephale. 2017; 23:237-50
12. Ramaiah S. Kecemasan: bagaimana cara mengatasi penyebabnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor. 2013. Hal 5-8
13. Stuart, Sundeen. Handbook of anxiety disorder. Jakarta: EGC. 2015
14. Noyes RJ, Saric RH. The anxiety disorders. Cambridge University Press. 2009. Hal 9-15
15. Aldrin N. Keajaiban kata-kata. Jakarta: Puspa Swara. 2014.
Downloads
Published
2019-09-04
How to Cite
Sugiarta, A. V., Tampomas, I., RP, C., & Suparto, S. (2019). Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Kualitas Tidur Pada Mahasiswa/i Angkatan 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Tahun 2018. Jurnal Kedokteran Meditek, 25(1), 36–40. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v25i1.1748
Issue
Section
Artikel Penelitian